Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan, pernyataan JK itu disampaikan dalam acara webinar menyambut Munas ke V PKS.
Adapun, kekosongan kepemimpinan yang dimaksud JK, menurut Aboe Bakar adalah kekosongan kepemimpinan umat Islam, bukan kepemimpinan nasional.
Aboe Bakar memahami maksud yang disampaikan wakil presiden ke-10 dan 12 itu.
Menurutnya, Indonesia saat ini kekurangan tokoh umat Islam.
"Itu di acara webdinar kita dalam rangka Munas ini kita ada webinar. Bahasa Pak JK soal kekosongan kepemimpinan maksudnya kepemimpinan umat Islam," kata Aboe Bakar Al Habsyi kepada wartawan, Senin (23/11).
"Jadi kita mengerti bahwa kita kurang tokoh umat," imbuhnya.
Aboe Bakar juga berharap bisa PKS bisa melahirkan tokoh-tokoh umat Islam yang lebih banyak lagi.
"Kita sangat berharap. Kita sudah kehilangan. Siapa tokoh-tokohnya? Habibie sudah tidak ada. Makanya milenial harus diakselerasi," tuturnya.
"Jangan anti dengan politik dan sosial. Kalau antipolitik, akhirnya politik dipegang orang tidak baik. Semoga PKS bisa memunculkan orang-orang tersebut," demikian Aboe Bakar Al Habsyi.
Ketua Umum DMI Jusuf Kalla sebelumnya menyatakan ada kekosongan kepemimpinan di tubuh ormas dan parpol Islam. Sehingga pimpinan ormas FPI Habib Rizieq Shihab seolah menjadi permasalahan yang hebat hingga aparat kepolisian dan prajurit TNI turun tangan.
"Kenapa itu terjadi, ini menurut saya karena ada kekosongan kepemimpinan yang dapat menyerap aspirasi masyarakat secara luas," kata JK.
"Adanya kekosongan itu, begitu ada pemimpin yang karismatik, katakanlah karismatik, begitu, atau ada yang berani memberikan alternatif, maka orang mendukungnya. Ini suatu menjadi, suatu masalah, Habib Rizieq itu adalah sesuatu indikator bahwa ada proses yang perlu diperbaiki dalam sistem demokrasi kita," imbuh dia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: