Pengamat politik dari lembaga survei Kedai Kopi, Hendri Satrio menilai bahwa maksud dari Anies Baswedan membaca buku tersebut adalah bahwa demokrasi di Indonesia bisa mati.
"Banyak maksudnya, yang pertama Mas Anies mungkin sedang membaca bahwa demokrasi di Indonesia bisa mati, karena macam-macam isi buku itu," ujar Hensat kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (23/11).
Selain itu kata Hensat, Anies juga mengisyaratkan bahwa dirinya merupakan orang yang sederhana, akademisi dan Islam.
"Jadi ya namanya akademisi dia selaraskan dengan baca buku. Macam-macam sih (maksudnya). Cuma kan karena Anies ini tokoh jadi ada yang niru, ada yang ngejek gitu ya," jelasnya.
"Ya itu lah demokrasi, jadi selama ada yang berpendapat dan baik-baik aja demokrasinya gak akan mati ko," pungkas Hensat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: