Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

FKPPI Dukung TNI-Polri Jaga Keutuhan NKRI Dari Gerakan-gerakan Pelemahan Pancasila

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Selasa, 24 November 2020, 10:38 WIB
FKPPI Dukung TNI-Polri Jaga Keutuhan NKRI Dari Gerakan-gerakan Pelemahan Pancasila
Ketua Umum PP FKPPI Pontjo Sutowo (tenngah)/Net
rmol news logo Saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi tantangan yang sangat berat dengan adanya pandemi Covid-19. Pandemi ini telah mengubah tatanan sosial masyarakat dan telah membawa kesedihan serta kesulitan di tengah masyarakat.

Di saat yang sama berkembang isu terkait penurunan poster-poster maupun baliho yang dilakukan oleh aparat TNI di beberapa wilayah Ibukota Jakarta dan beberapa wilayah lainnya.

Sebagian masyarakat beranggapan bahwa hal itu adalah sesuatu yang berlebihan namun tidak sedikit pula yang mendukung langkah yang dilakukan oleh TNI dan Polri tersebut karena dianggap konten atau isi poster dan baliho tersebut mengandung ujaran kebencian dan berpotensi memecah belah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Untuk itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Forum Komunikasi Putu Putri Purnawirawan dan Putu Putri TNI-Polri (PP FKPPI) Pontjo Sutowo mengatakan, Keluarga Besar FKPPI merasa perlu untuk mengingatkan kembali tentang kesadaran berbangsa dan bernegara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila sebagai ideologi negara yang telah disepakati oleh pendiri bangsa.

"Kita adalah bangsa yang majemuk, yang esensinya telah terangkum dalam sesanti yang terdapat pada lambang negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Pancasila selain sebagai dasar negara, juga merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia. Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa dari seluruh bangsa Indonesia yang mampu memberi kekuatan hidup menjadi rujukan kita bersama dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Namun saat ini, kita sedang dihadapkan pada sebuah fenomena bahkan ancaman berbagai upaya pelemahan ideologi Pancasila," ujar Pontjo Sutowo dalam pernyataan pers, Selasa(24/11).

Lebih lanjut, Pontjo menjelaskan harus disadari oleh segenap bangsa Indonesia bahwa ancaman yang dihadapi bangsa ini sudah semakin kompleks seiring dengan perkembangan teknologi, globalisasi, dan berkembangnya pula berbagai ancaman nir-militer dalam perang modern dewasa ini yang masuk melalui berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Baik melalui politik, ekonomi, sosial budaya, termasuk hukum.

"Bahkan dalam skala tertentu, berbagai jenis dan bentuk ancaman tersebut sudah menjadi ancaman aktual dan nyata. Pada saat yang bersamaan, saat ini bangsa Indonesia juga sedang berjuang menghadapi pandemi Covid-19 dengan segala dampaknya yang begitu luas. Tidak hanya menyebabkan krisis kesehatan masyarakat tetapi juga memporak-porandakan aspek ekonomi, sosial, politik, budaya (kultural), bahkan telah mengubah tatanan sosial masyarakat," jelas putra pendiri Pertamina, mendiang Jenderal Ibnu Sutowo ini.

Menghadapi semua ancaman dan permasalahan bangsa ini, Pontjo mengingatkan sudah seharusnyalah bangsa Indonesia bersatu dengan mengerahkan seluruh sumber daya nasional dan segala daya upaya secara total, terpadu, terarah, dan berkelanjutan.

"Berangkat dari pernikiran itu, maka Keluarga Besar FKPPI bersikap bahwa dalam menghadapi ancaman terhadap NKRI dan berbagai permasalahan bangsa yang paling penting adalah terjaganya Persatuan dan Kesatuan bangsa," tegas tokoh senior FKPPI ini.

Namun sangat disayangkan, justru di saat bangsa ini harus bersatu padu menghadapi berbagai ancaman dan permasalahan bangsa, masih banyak di antara anak bangsa yang bersikap dan berperilaku yang berlawanan dengan segala kepentingannya memang menginginkan perpecahan bangsa ini.

Pontjo menegaskan dari sekian institusi yang paling siap dan dapat diandalkan saat ini untuk menghadapi berbagai jenis dan bentuk ancaman terhadap keamanan nasional, termasuk dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa tentu saja adalah TNI dan Polri.

"FKPPI percaya bahwa TNI dan Polri adalah organisasi yang solid, mempunyai loyalitas tegak lurus terhadap pimpinan sehingga tidak ada satu perwira tinggi pun yang berbeda pendapat terhadap loyalitasnya kepada negara dan bangsa. Loyalitas TNI Polri bukan kepada kelompok atau kepentingan tertentu. Loyalitas TNI Polri adalah kepada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucap Pontjo.

Oleh karena itu, ketika ancaman tersebut sudah berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi bangsa serta mengancam kedaulatan dan keutuhan NKRI dengan munculnya fenomena adanya beberapa kelompok masyarakat tertentu yang memiliki ideologi di luar Pancasila yang secara terang-terangan mengajak masyarakat untuk mengganti, menolak maupun merubah Ideologi Pancasila dan paham kebangsaan, maka sikap tegas dari TNI-Polri adalah hal yang sudah sewajarnya dilakukan dan sangat diperlukan.

Sementara itu Wakil Ketua Umum PP FKPPI, Indra Bambang Utoyo juga menegaskan Indonesia harus membentengi diri dari berbagai bentuk acaman yang semakin kompleks dengan terus berupaya membangun ketahanan nasional kita. Indonesia memerlukan TNI-Polri yang kuat dan profesional dalam membangun bangsa serta menangkal dan menindak setiap bentuk ancaman terhadap kedaulatan NKRI, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia.

Indra Bambang Utoyo yang dikenal juga dikenal sebagai tokoh senior Golkar menyebut adanya fakta-fakta yang kini terjadi di tengah-tengah masyarakat yang berpotensi kepada ancaman stabilitas keamanan, ketertiban, dan kenyamanan. Maka PP FKPPI perlu memberikan pernyataan sikap yang ditandatangani oleh Ketum Pontjo Sutowo dan Sekjen Anna R Legawati, sebagai berikut:

Pertama, menolak dengan tegas setiap upaya melemahkan Pancasila yang jelas merupakan daya tangkal untuk setiap ancaman, tantangan, hambatan, gangguan terhadap kelangsungan hidup bangsa dan keutuhan NKRI.

Kedua, menggugah kesadaran kolektif bangsa Indonesia agar selalu mewaspadai terhadap seriusnya berbagai ancaman yang dihadapi bangsa dan negara dalam era globalisasi, perkembangan teknologi, dan Perang Generasi-IV dewasa ini, termasuk upaya-upaya untuk memecah persatuan dan kesatuan bangsa.

Ketiga, FKPPI sebagai organisasi bela negara mendukung TNI-Polri sekaligus bersama sama dalam menjaga persatuan dan Kesatuan bangsa. Keempat, setiap anggota FKPPI wajib membantu TNI-Polri dalam menjaga keutuhan wilayah, kedaulatan negara, persatuan, dan kesatuan bangsa.

Kelima, FKPPI mengajak seluruh Keluarga Besar TNI-Polri pada khususnya dan seluruh lapisan masyarakat pada umumnya apapun aspirasi politiknya untuk bersama-sama tetap menjaga keutuhan dan kesatuan NKRI, bersatu sebagai bangsa yang memiliki budaya yang santun, toleransi, menghormati supremasi hukum dan melawan segala bentuk hujatan atau ujaran kebencian.

Keenam, mendesak pemerintah agar segera mengambil langkah tegas secara dini terhadap berbagai bentuk kegiatan kelompok masyarakat yang menyebarkan paham atau nilai yang bertentangan dengan Pancasila, karena Pancasila merupakan konsensus final bangsa Indonesia yang telah menjadi nilai bersama (shared-values) dalam membangun kehidupan bermasa. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA