Menariknya, mereka melakukan demo ini sambil membawa poster bergambar Nikita Mirzani.
Ya, dalam aksi demi yang digelar di depan gedung Negara Grahadi, para pendemo membawa poster Nikita Mirzani dengan tulisan "Ini Hati Bukan Roti Yang Bisa Dibagi NKRI Harga Mati", sebagai simbol perlawanan kepada ujaran kebencian dan provokasi yang berakibat pada perpecahan di masyarakat.
"Nikita adalah sosok yang mewakili perempuan Indonesia yang kegaduhan hatinya disampaikan melalui simbol Nikita. Inilah bentuk perlawanan yang sebenarnya," kata Koordinator aksi, Ahmad Jazuli, dikutip
Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (24/11).
Pendemo yang berorasi menolak kedatangan HRS juga menyampaikan terima kasih kepada TNI yang mengambil sikap tegas dengan menurunkan spanduk dan baliho HRS di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Sikap tegas TNI patut kita apresiasi, harapan kami bukan hanya di Jakarta tapi juga di daerah-daerah lain, apabila ada spanduk yang bernuansa SARA, bernuansa provokasi, yang mengakibatkan perpecahan bangsa. Maka dengan tegas harapan kami TNI dan Polri harus segera bertindak," tambah Jazuli.
Jika HRS tetap berencana datang ke Jawa Timur, maka Elemen Warga Surabaya secara tegas menolak kedatangannya, karena mereka membutuhkan ulama yang cinta damai dan santun.
"Kami butuh ulama dan tokoh agama yang santun dan sejuk dan menyampaikan dengan penuh kedamaian," ucap Jazuli.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: