Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Edhy Prabowo Ditangkap, Kembalikan Bu Susi!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Rabu, 25 November 2020, 11:55 WIB
Edhy Prabowo Ditangkap, Kembalikan Bu Susi<i>!</i>
Meme Susi Pudjiastuti/Net
rmol news logo Usai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Meteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo, media sosial langsung ramai membicarakan mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti.

Seorang bloger Yusran Darmawan menulis di blognya ia memberi judul "Kembalikan Bu Susi!!", isinya mengulas perbandingan Kementrian Kelautan dan Perikanan kala dipimpin oleh Susi Pudjiastuti dan Edhy Prabowo.

Dari blog yang dilihat redaksi, Rabu (25/11), Yusran Darmawan mengatakan, Menteri Susi memiliki kecintaan terhadap laut Indonesia yang tidak bisa ditakar. Walaupun, kata dia, Susi hanya menjabat satu periode atau lima tahun namun meninggalkan legacy.

"Kalimatnya "tenggelamkan" terpatri di dasar hati publik Indonesia. Perempuan yang memulai karir dari rakyat jelata itu tahu persis kelautan Indonesia serupa surga yang diperebutkan para maling dari banyak benua," kata Yusran di dalam blognya.

Kebijakan kedua menteri dan mantan menteri yang cukup kontroversial ini ialah soal ekspor benih atau benur lobster. Susi menutup keran ekspor benur lobster karena dianggap tidak pro nelayan namun oleh Edhy Prabowo dibuka keran ekspor benur lobster dengan Permen KP Nomor 12/Permen-KP/2020 Tentang Pengelolaan Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.), dan Rajungan (Portunus spp.), di Wilayah Negara Republik Indonesia.

"Apa daya dia (Susi) dianggap tidak pro bisnis. Kebijakanya bikin banyak orang kehilangan berlian. Dia dijegal oleh partai politik yang kesemuanya mengajukan keberatan kepada presiden. Dia pun diganti dengan menteri berlatar belakang partai politik yang disebut-sebut pro bisnis dan pengusaha," tandas Yusran.

Edhy Prabowo resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri KKP pada periode kedua pemerintahanya. Dengan dibukanya kembali keran ekspor benur lobster, lautan Indonesia kembali menjadi bancakan. Sebelum penangkapan oleh KPK di Bandara Soekarno-Hatta usai kembali dari kunjungan kerja di Amerika, rangkaian bau busuk dugaan korupsi dalam ekspor benur lobster era Menteri Edhy Prabowo sudah lebih dulu muncul.

"Dunia kelautan kita memang unik, pernah dipimpin profesor, tapi malah tersandung. Saat dipimpin seorang lulusan SMP malah melejit dan sukses serta menggetarkan para penjajah. Begitu dipimpin oleh politisi pro bisnis kok malah porak poranda. Kalau gitu, kita memang butuh orang biasa dengan nyali luar biasa," pungkas Yusran. rmol news logo article


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA