Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Arief Poyuono: Tamat Sudah Cita-cita Prabowo Subianto Jadi Presiden

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Rabu, 25 November 2020, 13:37 WIB
Arief Poyuono: Tamat Sudah Cita-cita Prabowo Subianto Jadi Presiden
Edhy Prabowo-Arief Poyuono-Prabowo Subianto/Net
rmol news logo Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto gagal mencegah kadernya melakukan tindak pidana korupsi.

Politisi Gerindra Arief Poyuono mengatakan, penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang diketahui orang dekat sekaligus anak didik Prabowo, adalah pelajaran berharga sekaligus tabokan besar bagi Menteri Pertahanan itu sendiri.

"Bahwa ternyata mulut yang sudah berbusa-busa dengan mengatakan korupsi di Indonesia sudah stadium empat ternyata justru Edhy Prabowo, anak buahnya dan asli didikan Prabowo sendiri justru menjadi menteri pertama di era Jokowi-Maruf yang terkena operasi tangkap tangan oleh KPK," sebutnya, Rabu (25/11).

Menurut Arief Poyuono yang periode lalu menjabat wakil ketua umum Gerindra, Prabowo yang menginginkan Indonesia bersih dari KKN, harusnya dari awal betul-betul mengingatkan dan melarang kadernya termasuk orang dekat untuk tidak memanfaatkan kekuasaan.

"Contoh saja izin ekspor lobster banyak yang diberi izin kepada perusahaan perusahaan yang berkaitan dengan kader Gerindra dan keluarga. Tapi nyata justru mendiamkan saja dan bisu seribu bahasa," ucapnya menyayangkan.

Selain mendorong Prabowo mundur dari kabinet termasuk dari Gerindra, Arief Poyuono menilai peluang mantan Danjen Kopassus itu jadi presiden susah terwujud.

"Dengan ditangkapnya Edhy Prabowo maka tamat sudah cita-cita Prabowo Subianto jadi presiden Indonesia. Serta akan berpengaruh terhadap elektabilitas Partai Gerindra," ucapnya.

Dan, lanjut Arief Poyuono, Prabowo harus bertanggung jawab kepada masyarakat pemilih Gerindra atas ketidakmampuannya menjaga disiplin para kader hingga berpotensi besar menghancurkan marwah partai.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap tim KPK atas dugaan kasus ekspor benih lobster, Rabu dinihari (25/11), sekitar pukul 01.25 WIB. Edhy ditangkap saat berada di Bandara 3 Soekarno-Hatta Jakarta, Cengkareng, Tangerang.

Politisi senior Partai Gerindra itu ditangkap setelah baru mendarat di bandara usai pulang kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Dia ditangkap bersama beberapa orang dalam rombongan.

Saat ini, Edhy Prabowo tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh tim penyidik. Ketua KPK Firli Bahuri meminta waktu kepada masyarakat untuk bekerja mengungkap kasus ini.

"Sekrang beliau di KPK untuk dimintai keterangan. Nanti akan disampaikan penjelasan resmi KPK. Mohon kami beri waktu, tim kedeputian penindakan bekerja dulu," ujar Firli Bahuri saat dikonfirmasi wartawan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA