Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Cerita Haru Saat Edhy Prabowo Di OTT, Ali Ngabalin: Saya Tidak Boleh Membiarkan Dia Dalam Kesulitan!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Kamis, 26 November 2020, 13:08 WIB
Cerita Haru Saat Edhy Prabowo Di OTT, Ali Ngabalin: Saya Tidak Boleh Membiarkan Dia Dalam Kesulitan<i>!</i>
Ali Mochtar Ngabalin saat dihubungi Najwa Shihab/Repro
rmol news logo Cerita haru penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.

Dalam Program Mata Najwa, Ali Ngabalin mengaku masih sempat bersama Edhy Prabowo saat sebelum petugas KPK memisahkan mereka di Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Banten Rabu dini hari (25/11).

"Sebagai teman dan sahabat, saya harus menemani Edhy Prabowo sampai selesai, sampai dipisahkan oleh KPK," ujar Ali Ngabalin saat diwawancarai Najwa Shihab via sambungan telpon, Rabu (25/11).

Dalam proses penangkapan, Ali Ngabalin sempat menyampaikan pandangan pribadinya tentang sosok Edhy Prabowo dan apa yang dikerjakannya bersama di Kementerian KKP, kepada petugas KPK yang meng-OTT.

"Saya bilang oleh bapak-bapak itu, saya mengerti apa yang kami jalankan dengan Pak Menteri ini, saya tau betul apa yang dilakukan bapak menteri ini dengan lobi internasional," ungkap Ali Ngabalin.

"Termasuk di Ocean Institute Hawai Pacific University untuk kepentingan-kepentingan pengembangan apa yang mereka tetapkan di Kementerian KKP itu," sambungnya.

Oleh karena itu, Ali Ngabalin menyatakan siap jika harus dipanggil KPK untuk dimintai keterangannya terkait kasus ekspor benih lobster (Benur). Karena, dia secara aktif menjadi Pembina Komite Pemangku Kepentingan dan Kebijakan Publik KKP.

Namun dalam wawancaranya tersebut, Ali Ngabalin mengaku haru dengan apa yang terjadi dengan Edhy Prabowo. Sebab dia mengatakan, Politisi Partai Gerindra itu adalah orang baik yang menjalankan tugas negara.

"Saya percaya dia adalah orang yang baik untuk bisa membawa kami. Saya tidak boleh membiarkan dia dalam kesulitan kemudian saya pergi lari tinggalkan dia. Apapun alasannya saya harus menemani dia di situ," tutur Ngabalin dengan suara yang bergetar haru.

Keharuan Ali Ngabalin itu ditanyakan oleh Najwa Shihab. "Bang Ali, saya hanya memastikan suara anda ini terharu menahan tangis atau apa Bang Ali? Karena saya tidak bisa melihat langsung anda," tanya Najwa.

"Ya saya terharu. Karena saya mau bilang bahwa ini orang kan menjalankan juga tugas-tugas negara, tugas pemeritah. Saya tidak tau di mana posisi. Tapi saya percaya KPK mengetahui itu. Dan sebagai seorang pemimpin, sebagai seorang menteri beliau kooperatif bicara dengan KPK," ungkap Ali Ngabalin menjawab Najwa.

"Dan saya ingin kasih tau kepada publik, bahwa sebagai kawan dan sahabat saya tidak mungkin membiarkan dia sendiri dalam situasi begitu. Minimal dia melihat saya sebagai satu bentuk motivasi bahwa anda harus kuat menghadapi. Menjadi pemimpin itu bukan hanya anda merasakan situasi yang enak, tapi situasi ini kita harus hadir sebagai sahabat dan kawan," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA