Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pendidikan Berkualitas Masih Jadi Tantangan Menuju Masa Depan Berkelanjutan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Jumat, 27 November 2020, 00:16 WIB
Pendidikan Berkualitas Masih Jadi Tantangan Menuju Masa Depan Berkelanjutan
Webseries 3: Education Is The Key to Achieve SDGs yang diselenggarakan IBCSD/Repro
rmol news logo Pendidikan berkualitas dan merata untuk seluruh lapisan masyarakat masih menjadi tantangan utama dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan, terlebih di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Berdasarkan laporan Programme for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Desember 2019 lalu, skor membaca Indonesia ada di peringkat 72 dari 77 negara, matematika peringkat 72 dari 78 negara, dan skor sains ada di peringkat 70 dari 78 negara. Di antara negara-negara Asia Tenggara, Indonesia berada pada peringkat paling bawah bersama Filipina.

Menanggapi itu, Koordinator Kerja Sama Luar Negeri Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Adi Nuryanto berujar bahwa krisis dan kesulitan global yang terjadi di tengah pandemi memberikan banyak pelajaran terhadap dunia pendidikan di Tanah Air.

"Dengan kreativitas bersama dan kolaborasi, kita akan keluar dari krisis dengan kemampuan adaptasi dan inovasi yang lebih tinggi. Kita harus beradaptasi dan meningkatkan ukuran pembangunan pendidikan yang sesuai untuk sistem pendidikan kita," jelas Adi Nuryanto dalam Webseries 3: 'Education Is The Key to Achieve SDGs' yang diselenggarakan IBCSD, Kamis (26/11).

Menurut IBCSD Executive Committee, Djoni Wesida, masalah kemiskinan sangat memengaruhi akses pendidikan di Indonesia. Tantangan ke depan pun diakuinya akan semakin kompleks, terutama mewujudkan pendidikan sebagai salah satu pintu masuk mempersiapkan revolusi Industri 4.0.

“Di tengah tantangan ini, semua pihak dapat berkontribusi mewujudkan pendidikan berkualitas dan inklusif demi mencapai masa depan yang sejahtera dan berkelanjutan," jelasnya.

Salah satu kontribusi dari pihak swasta yang patut perhatikan adalah keterlibatan produsen pulp dan kertas di Riau, Grup APRIL. Lewat program pendidikan pengembangan masyarakat, mereka turut meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat di sekitar wilayah operasional dengan tiga sasaran, yakni school improvement, vocational skill dan beasiswa.

Saat ini, dukungan school improvement telah menjangkau 5 kabupaten, 60 sekolah dasar, 73 fasilitator daerah, 60 kepala sekolah, 1.037 guru dan 15.075 siswa.

“Selain itu, dengan diluncurkannya APRIL 2030 memperkuat komitmen kami meningkatkan kualitas pendidikan seperti dengan mereplika lebih banyak program pendidikan ke daerah yang belum terjangkau sebelumnya,” kata Community Development Head APRIL Group, Binahidra Logiardi dalam webinar yang sama.

Dalam webinar tersebut, turut hadir pula Inisiator Sekolah Rintisan di Masyarakat Orang Rimba, Butet Manurung; Manufacturing Director, PT Solusi Bangun Indonesia, Lilik Unggul Rahardjo; Mastermind strategist, Speaker, Co-founder of Atlas Tree Network, Gil Petersil; serta Pengajar Muda, Indonesia Mengajar, Billy David Nerotumilena.

Webinar ini diselenggarakan dalam rangka untuk memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November sekaligus penutup rangkaian webseries IBCSD dengan tema besar SDGs untuk generasi muda. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA