Namun demikian, pengganti menteri yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK tersebut perlu ditunjuk dari sosok yang berasal dari Partai Gerindra.
"Siapa pun yang menggantikan Edhy Prabowo di kabinet haruslah merupakan jatah dari Gerindra. Ini sangat penting bagi keseimbangan koalisi di pemerintahan," kata Direktur Survey and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (26/11).
Menurut pandangan Igor, setidaknya ada lima nama politisi Gerindra yang dinilai layak menggantikan Edhy. Mereka adalah Ahmad Muzani, Sufmi Dasco, Hasyim Djojohadikusumo, Sugiono, dan Sandiaga Uno.
"Kelima kader Gerindra ini dikenal sangat bagus kompetensi dan personal
branding-nya. Tak hanya itu, mereka juga punya komunikasi publik yang baik. Resistensi terhadap kelima tokoh ini pun kecil," jelasnya.
Namun begitu, kata Igor, yang patut diketahui adalah fakta bahwa Gerindra sebagai partai kader yang dibangun secara
long march (panjang) oleh para pendirinya.
Bila merujuk kaderisasi yang dibangun, kans Sandiaga untuk disodorkan sebagai suksesor Edhy Prabowo di Kabinet Indonesia Maju tipis.
"Kelemahan dari Sandiaga Uno, dia dianggap tokoh yang baru masuk Gerindra sejak Pilkada DKI 2017. Dengan kata lain, secara senioritas masih kalah dari Ahmad Muzani, Sufmi Dasco, Hashim Djojohadikusumo, dan Sugiono," lanjut Igor.
Namun pada dasarnya, Gerindra memiliki banyak kader potensial yang dianggap layak disodorkan sebagai penggati Edhy Prabowo yang sudah mundur dari jabatannya sebagai Menteri KKP.
"Siapa pun kader Gerindra yang masuk ke dalam kabinet Indonesia maju, pasti punya potensi dan kinerja yang mumpuni," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: