Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Indeks Kebahagiaan Kota Semarang Meningkat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Jumat, 27 November 2020, 04:19 WIB
Indeks Kebahagiaan Kota Semarang Meningkat
Diskusi yang digelar International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) bertajuk Kota Digital Bahagia/RMOLJateng
rmol news logo Indeks kebahagiaan di Kota Semarang meningkat dua poin dalam 3 tahun. Sebelumnya pada tahun 2016 Happiness Index Ibukota Provinsi Jawa Tengah itu berada pada angka 71,5. Angka tersebut kemudian meningkat di tahun 2018 menjadi 73,5.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Tak hanya itu, peningkatan indeks kebahagian tersebut juga linier dengan peningkatan seluruh indikator, pada 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDG's) di Kota Semarang.

Calon tunggal Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, kunci peningkatan indeks kebahagiaan Kota Semarang ada pada pola pembangunan yang menyentuh seluruh elemen masyarakat.

"Kalau diskusi tentang bahagia, kita lihat patokan BPS bukan tentang uang, melainkan tentang kepuasan hidup, makna hidup dan perasaan," jelasnya dalam diskusi yang digelar International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) bertajuk 'Kota Digital Bahagia', Kamis (26/11).

Hendi melanjutkan, Kota Semarang meletakkan fundamental pembangunan dengan mengubah aktivitas ekonomi kepada sektor pariwisata, untuk mendukung pemerataan ekonomi.

"Prinsipnya sejalan dengan SDG's, yaitu leave no one behind, atau tidak ada yang tertinggal di belakang. Dengan harapan sektor wisata dapat memberikan kesempatan pada seluruh masyarakat untuk berdaya," sambungnya seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJateng.

Dalam diskusi tersebut, mantan Bupati Bojonegoro, Suyoto turut mengapresiasi cara Hendi mengambil kebijakan dengan dasar kemanfaatan pada masyarakat.

"Pantas kalau Pak Wali ini menjadi calon tunggal, karena apa yang disampaikan sangat menarik dan cerdas, karena kebahagiaan yang merupakan urusan personal, bisa diupayakan dengan pembangunan lingkungan," tutur Yoto.

Staf Khusus Presiden, Billy Mambrasar yang juga turut dalam duskusi daring tersebut mengutarakan sempat menyaksikan langsung upaya Hendi mengembangkan Kota Semarang.

"Saya pernah bersama 1.500 milenial Kota Semarang yang mempunyai berbagai macam kreatifitas dan Mas Hendrar sampai menutup jalan untuk dijadikan spot anak-anak milenial tersebut memamerkan usahanya," cerita Billy.

Beberapa narasumber lain yang mengikuti diskusi tersebut di antaranya Direktur Eksekutif INFID, Sugeng Subagijo; Presiden United in Diversity, Tuti Hadiputranto; Penasihat Social Investment Indonesia (SII), Jalal; Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto; serta Direktur Eksekutif Pusat SGD's Universitas Padjajaran, Suzy Anna. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA