Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kecewa Risma Diolok-olok, Fuad Bernardi: Ibu Saya Kan Sudah Tidak Maju Lagi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Jumat, 27 November 2020, 13:26 WIB
Kecewa Risma Diolok-olok, Fuad Bernardi: Ibu Saya Kan Sudah Tidak Maju Lagi
Tangkapan layar aksi pendukung paslon nomor urut 2 Pilkada Surabaya, Machfud Arifin-Mujiaman, yang melontarkan nyanyian bernada provokatif/Repro
rmol news logo Situasi menjelang hari H pemilihan Walikota di Surabaya pada 9 Desember mendatang terasa kian panas.

Hal ini dipicu dengan beredarnya video pendukung calon Walikota dan Wakil Walikota (Cawali) Surabaya nomor urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman, yang menyanyikan lagu bernada hujatan terhadap Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.

Dalam video berdurasi 19 detik tersebut, para pendukung Machfud Arifin-Mujiaman menyanyikan plesetan reff lagu “Menanam Jagung” ciptaan Ibu Sud. Reff tersebut diubah dengan nada menghujat Walikota Risma.

“Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga. Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga,” teriak pendukung Machfud Arifin-Mujiaman, sembari mengacungkan dua jari ke atas.

Perihal beredarnya video tersebut, salah satu putra Risma, Fuad Bernardi mengaku sedih dan kecewa.

"Saya mewakili putranya beliau (Risma) merasa sedih, terus kecewa juga," kata Fuad kepada wartawan, Jumat (27/11).

"Kalau konteksnya untuk Pilkada kenapa sampai melakukan seperti itu (membawa-bawa nama Risma). Padahal Ibu tidak maju lagi," imbuhnya.

Lanjut Fuad, jika konteksnya adalah menyerang Risma sebagai walikota, dia khawatir Machfud-Mujiaman bermaksud menghapus program Risma yang sudah berjalan selama dua periode ini.

"Kalau dia (Machfud-Mujiaman) menang nanti, saya khawatir dia akan menghancurkan program-program dari Bu Risma yang sudah baik ini," tutur dia.

Terkait video bernada provokatif tersebut, eks kader PDIP Surabaya, Mat Mochtar, sudah membenarkan bahwa dirinya memang ada di video tersebut. Ia menyebut video itu terekam pada Rabu lalu (25/11).

Namun, Mat Mochtar menolak untuk menjelaskan dengan detail, saat acara apa dan siapa saja yang bersamanya saat video itu direkam.

Ia mengatakan bahwa nyanyian itu adalah luapan kekecewaan dirinya kepada Risma, karena telah memberikan kepercayaan kepada tokoh di luar PDIP, Eri Cahyadi, untuk menjadi calon walikota.

Semestinya, kata Mat, yang berhak mendapatkan rekomendasi menjadi calon walikota adalah Whisnu Sakti Buana. Whisnu dianggap layak karena telah mendampingi Risma sebagai Wakil Walikota Surabaya selama dua periode.

Mat Mochtar pun tak terima dan melawan, hingga mengakibatkan ia dipecat dari PDIP. Karena itu, ia justru menyebut dirinya lah yang telah dihancurkan oleh Risma.

"Aku yang dihancurno sampai dipecat, sing menghancurkan saya Bu Risma. Daripada aku hancur ya Bu Risma tak hancurno (saya hancurkan), timbang PDIP sing hancur (yang hancur)," katanya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA