Sebab, menurut kacamata pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, kehadiran PSI memang didesain untuk mengkritik Anies Baswedan.
"Memang cara kerja (PSI) seperti itu," kata Ujang saat berbincang dengan
Kantor Berita RMOLJakarta, Jumat (27/11).
Menurut Ujang, mengkritik dan mengkoreksi Gubernur Anies bagi partai yang mayoritas dihuni oleh anak muda milenial itu merupakan keharusan.
"Namun mengkritik harus secara objektif, konstruktif, dan adil," tutur Ujang mengingatkan.
"Jangan karena Anies lawan politiknya lalu diserang habis-habisan,"
tandasDirektur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu.
Di tangan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Pemprov DKI Jakarta memang telah merebut banyak penghargaan dan mencetak sederet prestasi.
Teranyar, Pemprov DKI Jakarta meraih penghargaan sebagai Pemda berkualifikasi informatif oleh Komisi Informasi Pusat (KIP) Republik Indonesia.
Selain itu, pada Kamis malam (26/11) Pemprov DKI dinobatkan menjadi pemenang dalam Anugerah Humas Indonesia Kategori Pemerintah Provinsi Terpopuler di media digital 2020 dan pemenang anugerah humas Indonesia kategori Gubernur Terpopuler di media digital 2020.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: