Direktur Romeo Strategic Research & Consulting (RSRC) A. Khoirul Umam mengatakan, usai tertangkapnya Edhy Prabowo, Partai Gerindra harus mengantisipasi serangan berupa kampanye negatif yang mengaitkan tertangkapanya Edhy Prabowo dengan menjatuhkan paslon yang diusung Partai besutan Prabowo Subianto.
"Tertangkapnya Menteri KP dan Waketum Gerindra ini bisa dimanfaatkan oleh para rival dan kompetitor politik sebagai bahan kampanye negatif (
negative campaign) untuk menjatuhkan para Paslon yang diusung oleh Gerindra," demikian analisa Umam kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (28/11).
Dijelaskan Umam, sejak partai berdiri, Gerindra sangat lantang menyuarakan integritas kekuasaan.
Dari peristiwa OTT KPK yang menjerat kader kesayangan Prabowo, Umam menganalisa akan memantik ketidak percayaan publik pada Gerindra.
"Kejadian ini berpotensi memantik "
political distrust" masyarakat kepada Gerindra," demikian kata Umam.
Dosen Universitas Paramadina ini menyarankan agar seluruh kekuatan Gerindra yang ada di daerah yang mengadakan Pilkada untuk rajin menjelaskan pada basis pemilihnya.
Penjelasan yang perlu disampaikan, kata Umam bahwa peristiwa OTT KPK yang menjerat Edhy Prabowo tidak merepresentasikan institusi Gerindra.
"Problemnya, tidak mudah memisahkan entitas tokoh dan lembaganya. Kecuali di segmen masyarakat kelas menengah ke bawah dan kurang terdidik," demikian kata Umam.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: