Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dituding Terlibat Ekspor Benur, Begini Jawaban Berkelas Calon Wakil Walikota Tangsel

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Minggu, 29 November 2020, 00:26 WIB
Dituding Terlibat Ekspor Benur, Begini Jawaban Berkelas Calon Wakil Walikota Tangsel
Calon Wakil Walikota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati, menepis tudingan ikut terlibat dalam kongkalingkon ekspor benur yang dilakukan Menteri KKP, Edhy Prabowo/Ist
rmol news logo Penangkapan dan penahanan Menteri KKP, Edhy Prabowo, memberi imbas buruk terhadap para kader Partai Gerindra. Mereka dikaitkan menjadi bagian dari kroni ekspor benih lobster yang membuat Edhy Prabowo harus berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KKP).

Salah satu yang dituding masuk dalam jaringan kroni Edhy Prabowo adalah calon Wakil Walikota Tangsel nomor urut 1, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, yang saat ini menjadi salah satu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.

Kontan tudingan tersebut membuat Saraswati geram dan merasa difitnah. Dia pun sudah menduga akan diterpa serangan setelah hasil survei Indikator Politik Indonesia mengunggulkan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota, Muhamad-Saraswati.

"Sejak hasil survei oleh Indikator keluar, di mana Muhamad-Saraswati unggul, saya tahu ada kemungkinan besar kami akan dilanda dengan segala upaya untuk menurunkan kredibilitas dan elektabilitas kami," ujar Saraswati dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/11).

"Tak lama kemudian berita soal Menteri KKP keluar. Saya tahu bahwa kemungkinan besar hal itu akan dipermainkan untuk menyerang saya dalam kontestasi politik. Strategi seperti ini bukanlah hal baru. Dan sayangnya, dugaan saya benar," tambahnya, dikutip Kantor Berita RMOLBanten.

Bahkan, Saraswati menegaskan izin perusahaan keluarganya, PT Bima Sakti Mutiara, yang memperoleh izin budi daya lobster, menepis dugaan adanya unsur KKN (korupsi kolusi nepotisme).

Karena, dikatakan Saraswati, perusahaan keluarganya telah mengikuti semua prosedur seperti halnya 60 perusahaan lain yang mendapatkan izin dari KKP.

"Kasus yang menimpa Menteri KKP adalah soal suap yang dilakukan oleh satu PT kepadanya dan beberapa orang secara pribadi. Apa hubungannya dengan perusahaan kami?" tegas Saraswati.

Saraswati juga menegaskan, bahwa dirinya sudah tidak aktif dalam perusahaan sejak resmi sebagai calon Wakil Walikota Tangsel.

Masih kata Saraswati, ia juga bisa memastikan jika perusahaannya belum pernah melakukan eskpor benur.

"Justru yang baru kami lakukan beberapa minggu lalu adalah pelepasliaran atau restocking lobster ke alam," paparnya.

Ditambahkan Saraswati, tuduhan dan fitnah yang diarahkan kepadanya justru membuat ia makin kuat untuk tegar.

"Percayalah, saya tidak akan pernah lelah memperjuangkan keadilan dan kebenaran. Saya teringat dengan ungkapan bahwa lebih tinggi kita beranjak, lebih kencang pula angin menerpa. Saya kuat justru karena saya difitnah," tutup Saraswati. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA