Tidak heran apabila mantan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla menyebut fenomena Habib Rizieq tersebut adalah karena kekosongan kepemimpinan. Kekosongan kepemimpinan yang dimaksud adalah pada partai politik berbasis Islam.
Ketua Umum Partai Ummat Amien Rais tidak setuju dengan pandangan JK. Menurutnya, Habib Rizieq tampil bukan karena kekosongan kepemimpinan tetapi lebih karena maraknya kezaliman di tanah air.
"Saya ingin mengoreksi atau memperbaiki, Pak Jusuf Kalla mengatakan, mengapa ketika Habib yang kita cintai ini datang kembali dari Saudi Arabia sambutannya luar biasa. Kata pak JK karena ada kekosongan kepemimpinan. Menurut saya lebih tepat saya katakan karena ada kezaliman," kata Amien Rais saat memberikan sambutan virtual dalam acara yang diselenggarakan oleh FPI bertajuk "Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh", Rabu (2/12).
Forum itu juga dihadiri oleh Habib Rizieq.
Jelas Amien Rais, Indonesia membutuhkan sosok seperti Habib Rizieq yang pemberani menantang ketidakadilan. Karenanya, tokoh reformasi itu mengaku siap bergandengan tangan dengan pentolan FPI tersebut melawan kezaliman dan ketidakadilan.
"Jadi, memang kita membutuhkan seseorang yang berani. Jadi ketika Habib kita berani maka akan menyetrum ada electrical base buat umat Islam Indonesia bahkan yang dari luar negeri itu berbondong-bondong mendukung perjuangan beliau," tuturnya.
"Tentu saya yang sekalipun sudah agak tua tapi insyaAllah Habib kita akan bergandengan tangan untuk melenyapkan kezaliman dan menegakkan keadilan," demikian Amien Rais.
Amien Rais mengikuti secara virtual acara tersebut. Sementara Habib Rizieq hadir di studio 2 Front TV didampingi menantu dan habaib yang lain.
Kemudian, hadir pula secara fisik di studio 1 Front TV sejumlah tokoh seperti pengamat politik Rocky Gerung, pakar hukum tata negara Refly Harun, Ketua PA 212 Slamet Ma'arif, hingga Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
Lalu, para tokoh dan ulama yang lainnya mengikuti acara tersebut secara virtual melalui zoom.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: