Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim), Komjen Listyo Sigit mengatakan, beberapa permasalahan yang menjadi potensi pelanggaran di waktu-waktu tersebut harus diantisipasi.
Sebab Sigit mengharapkan, jangan sampai program-program kampanye dan pemungutan suara yang akan berjalan nanti disalahgunakan.
"Netralitas dari petugas khusunya Polri untuk bisa betul-betul kita jaga," ujar Sigit dalam jumpa pers di Kantor Bawaslu, Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (3/12).
Selain itu, Sigit juga memastikan jalannya pemungutan suara pada 9 Desember nanti bisa tertib dan tidak melanggar protokol kesehatan Covid-19.
Sebab katanya, pemerintah tetap harus menjaga penanganan Covid-19 bisa berjalan baik meski pilkada tetap digelar. Termasuk terkait pemulihan ekonomi nasional.
"Oleh karena itu, pentingnya penegakan aturan terkait protokol kesehatan terkait potensi kerumunan pada saat akhir kampaye dan pada saat pencobolosan. Hal tersebut akan menjadi perhatian kita untuk bisa melaksanakan pilkada dengan baik dengan menjaga prokes," tuturnya.
Potensi lain yang akan diantisipasi Polri adalah mengenai bencana alam yang bisa terjadi ketika pemungutan suara digelar. Misalnya seperti musim hujan.
"Masalah lain, kegiatan yang kita jaga musim hujan di daerah-daerah yang juga diawasi. Sehingga kedatangan perangkat suara, kotak suara, betul-betul bisa tepat waktu," ungkapnya.
"Dan kehadiran aparat di lapangan, di sitausi Covid ini bisa menurun dan juga tentunya masalah-masalah itu kita antisipasi," demikian Komjen Listyo Sigit.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Netralitas petugas Polri pada masa kampanye yang tersisa sebanyak 3 hari dan hari H pemungutan suara Pilkada Serentak 2020, akan dijaga dengan baik oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. 
