Nah, terkait dugaan korupsi yang dilakukan Menteri Sosial Juliari P Batubara dalam pengadaan bantuan sosial, pengamat Pemerintah dan Kebijakan Publik dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Yusa Djuyandi, menilai KPK juga perlu juga memeriksa penyaluran bansos di Jabar.
Sebab, tidak menutup kemungkinan ada oknum yang melakukan praktik korupsi, meskipun penyaluaran bansos melibatkan pengawasan KPK.
"Kalau memang ada dugaan atau kecurigaan penyelewengan, saya kira KPK perlu menyelidikinya," ucap Yusa, Selasa (8/12), dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Yusa menilai, ada atau tidaknya oknum pejabat yang bermain dalam bansos, tidak salah jika KPK melakukan pendalaman terlebih dahulu.
Pasalnya, jika terdapat bencana alam maupun non-alam, penyalahgunaan wewenang terhadap bansos merupakan titik kerawanan praktik korupsi.
"Dana maupun sembako harus dikawal dan diawasi dengan serius," ujarnya.
Ia menyayangkan tindakan korupsi bansos untuk masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh Mensos Juliari Batubara. Sebab, hal tersebut secara tidak langsung telah mencederai kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
"Itu menandakan masih ada elite di pemerintahan yang tidak peka dan peduli kepada nasib rakyat, sehingga dana Bansos pun mereka korupsi," kata Yusa.
Kendati demikian, Yusa memaklumi jika terdapat masyarakat yang kecewa, geram, bahkan marah terhadap pemerintah.
Sebab, di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang hingga saat ini angkanya masih fluktuatif serta berimbas dengan melambungnya harga kebutuhan pokok masyarakat, masih ada pejabat yang nekat korupsi bansos.
"Moralitas beberapa politisi dan pejabat pemerintah sudah luntur, seharusnya di tengah pandemi ini mereka peka terhadap kehidupan bersosial," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.