Dugaan tindak kekerasan diungkapkan Marukan Hendrik, Tim Sukses Pasangan calon Gubernur Kalimantan Tengah, Ben Ibrahim-Ujang Iskandar.
Dugaan tindakan kekerasan itu terjadi di Kabupaten Lamandau yang dialami anggota tim sukses Ben-Ujang yang dilakukan oleh Bupati Lamandau Hendra lesmana, yang juga merupakan sepupu Petahana Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran sekaligus tim suksesnya.
“Pak Hendra datang langsung memukul orang-orang yang ada di lapangan tersebut,†kata Marukan dalam keterangannya, Selasa (8/12).
Marukan menceritakan awal kejadian pemukulan terhadap tim sukses Ben-Ujang tersebut.
Ia menuturkan awalnya ada informasi dari masyarakat yang sampai ke tim sukses Ben-Ujang bahwa ada upaya politik uang dengan pembagian sembako dan uang di Kabupaten Lamandau.
Untuk itu, anggota tim sukses Ben-Ujang datang ke lokasi pembagian politik uang tersebut.
Di tempat kejadian, anggota tim sukses Ben-Ujang menghadang pembagi sembako dan amplop untuk politik uang tersebut. Dan di saat itulah Bupati Lamandau, Hendra Lesmana datang dan langsung melakukan pemukulan kepada anggota tim sukses Ben-Ujang.
“Menurut keterangan mereka di lapangan, karena saya tidak di lapangan, hanya berupa laporan saja, bahwa Bupati Lamandau, Hendra, datang langsung memukul orang-orang yang ada di lapangan tersebut, diantaranya yang kena pukul adalah Eman, Dadi, Deri, sedangkan Ujang Bento dipukul tetapi dia bisa menangkis,†jelas Marukan.
Marukan juga menuturkan saat ini kasus tindak kekerasan Bupati Lamandau ini sudah sampai ke Kepolisian Resor Kabupaten Lamandau untuk ditindaklanjuti.
“Pada saat ini mereka sedang melapor ke kepolisian dulu untuk memintakan surat tugas untuk visum,†katanya.
Marukan juga menceritakan, selama anggota tim sukses Ben-Ujang menanggapi informasi yang disampaikan oleh masyarakat Kalimantan Tengah terkait politik uang di Kabupaten Lamandau, mereka sudah mengumpulkan bukti sebanyak tiga titik sebelum mengalami tindak kekerasan oleh Bupati Lamandau, Hendra Lesmana, di titik keempat tersebut.
“Dari kemarin tim Ben-Ujang menemukan fakta dilapangan bahwa ada bagi-bagi beras dari tim tertentu yang mengatasnamankan Baznas dan juga PT tertentu, begitu di SP Satu Sematu Jaya, kemudian juga ada di Batu Kotam," tuturnya.
"Selanjutnya, pada sore harinya, kami ada juga di SKPH, lalu tim meluncur ke sana dan memang menemukan fakta ada bagi-bagi beras, bagi-bagi minyak goreng, seperti itu. Dan untuk tadi malam kita adakan penjagaan lalu kita dapati berupa barang beras, kemudian minyak goreng, kemudian uang dalam amplop,†imbuhnya.
Sambungnya, mereka juga mendapatkan kabar bahwa kegiatan ada pembagian di Kota Nanga Bulik.
"Tim kami bergerak untuk mencari tahu dan ternyata menemukan satu, dibagikan oleh seseorang lalu dicegat,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: