Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PILKADA MEDAN 2020

Pilkada Medan Jadi Ajang Pembuktian Antara Kekuatan Kandidat Matang Dan 'Bekingan' Presiden

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Rabu, 09 Desember 2020, 14:39 WIB
Pilkada Medan Jadi Ajang Pembuktian Antara Kekuatan Kandidat Matang Dan 'Bekingan' Presiden
Calon Walikota Medan, Bobby Afif Nasution/Ist
rmol news logo Kematangan seorang pemimpin menjadi yang paling dipercaya masyarakat dibanding dengan sosok yang punya pengaruh dari tokoh besar di belakangnya.

Begitu ungkapan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menanggapi jika menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution kalah di perhelatan Pilkada Medan 2020.

"Kalau Bobby gagal memenangi Pilkada ini, maka status kekerabatan dengan Presiden tidak miliki pengaruh," ujar Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (9/12).

Kekalahan Bobby juga nantinya akan makin memperlihatkan bahwa orang yang dipercaya oleh masyarakat bukanlah yang mempunyai pengaruh dari tokoh besar.

"Sekaligus menguatkan jika kandidat yang lebih matang masih dipercaya memimpin dibanding tokoh baru yang punya pengaruh dari Presiden," pungkas Dedi.

Hingga saat ini, proses penghitungan suara masih dilakukan di Pilkada Medan. Namun yang menarik, di tempat pemungutan suara (TPS) lokasi Bobby mencoblos, masyarakat yang memilih golput justru angkanya paling besar.

Dari 314 warga yang terdata dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 022, Bobby Nasution-Aulia Rachman memperoleh 73 suara. Sedangkan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi memperoleh 49 suara.

Dua suara dinyatakan tidak sah dan selebihnya, yakni 190 pemilih, tidak menggunakan hak suaranya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA