Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pesan Rizal Ramli Untuk Mahasiswa: Kita Tidak Dididik Sekadar Jadi Tukang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Rabu, 09 Desember 2020, 14:51 WIB
rmol news logo Kita tidak didik sekadar jadi tukang. Banyak hal yang isa dilakukan sebagai seorang mahasiswa. Terpenting terus berpikir nasionalis.

Begitu pesan ekonom senior DR. Rizal Ramli di hadapan 700 mahasiswa baru Universitas Bung Karno pada tahun 2017 lalu. Sebagaimana diunggah kembali oleh akun YouTube, Sahabat Rizal Ramli pada Rabu (9/12).

“Saya percaya 700 mahasiswa baru hari ini akan jadi sesuatu untuk membuat Indonesia lebih hebat,” begitu kata Rizal Ramli mengawali sambutannya.

Dia menjelaskan bahwa banyak hal yang bisa dilakukan oleh seorang mahasiswa. Terpenting selalu berpikir kritis dan nasionalis agar rakyat lebih hebat dan bisa lebih maju.

“Saudara tidak dididik hanya sekadar jadi tukang,” tekannya.

Kepada para mahasiwa, Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur ini lantas mengingatkan perjuangan Bung Karno, yang sudah jadi pejuang dari mahasiswa. Bahkan berkali-kali jadi tahanan politik.

Rizal Ramli lantas mengurai kecerdikan Bung Karno dalam memilih tempat penjara. Kala itu, Bung Karnomengirim surat kepada Gubernur Jenderal Belanda, supaya dipindahkan ke penjara Sukamiskin.

Penjara Sukamiskin dikenal sebagai penjara untuk para penjahat belanda. Bung Karno memilih dipindahkan ke tempat tersebut karena senang dengan tradisi baca yang ada.

“Belanda ini walaupun kriminal di penjara, mereka doyan baca. Akhirnya Bung Karno banyak baca. Sehingga sebetulnya secara tidak langsung Bung Karno kuliah lagi tuh di ‘Universitas Sukamiskin’,” ujarnya.

Bung Karno juga pernah meminta agar dibuang ke Endeh saat jadi tahanan politik. Hal itu dilakukan karena di Endeh banyak pendeta-pendeta Katolik yang suka berfilsafat dan sejarah.

“Akhirnya Bung Karno banyak belajar, kayak diskusi, memahami tentang filosofi history,” kata Rizal Ramli.

Sementara sebagian besar mahasiswa yang kala itu sekolah di luar negeri tidak memiliki pengetahuan sekomplit Bung Karno. Mereka bahkan kaget dengan pengetahuan Soekarno tentang filsafat, sejarah, dan Islam

“Yang saya ingin katakan kalau saudara rajin membaca, saudara berdialog dengan pemikir-pemikir yang besar, saudara tidak usah khawatir hanya lulusan universitas lokal, justru kalau saudara rajin membaca, rajin belajar, saudara bisa mengalahkan para pemikir dan sarjana lulusan universitas di luar negeri,” demikian Rizal Ramli. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA