"Kami menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas peristiwa penembakan yang mengakibatkan 6 orang santri muda anggota Front Pembela Islam (FPI) meninggal dunia," ujar Ketua Umum IPHI, Ismed Hasan Putro dalam keterangannya, Rabu (9/12).
IPHI, kata Ismed, mendesak segera dibentuk tim pencari fakta (TPF) independen untuk mengurai fakta yang sebetulnya terjadi.
"TPF Independen yang melibatkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), lembaga-lembaga independen dan tokoh-tokoh kredibel penggiat kemanusiaan dan hak asasi manusia untuk menyelidiki dan menyusut secara tuntas dan transparan kasus ini," jelasnya.
Lanjutnya, IPHI mendorong semua pihak agar mengedepankan dan menghargai proses hukum secara konsisten dan konsekuen serta meminta pimpinan Polri untuk bersikap jujur dan memberi informasi sebenar-benarnya terkait peristiwa itu.
Ismed juga mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat bersama tokoh agama untu senantiasa
tabayun atas peristiwa tersebut.
"Kami meminta alim ulama, tokoh adat beserta masyarakat untuk tetap tenang dan terus melakukan
tabayun terhadap semua informasi terkait peristiwa kelabu yang terjadi dan tidak mudah terprovokasi," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: