Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Aria Bima: Kita Bukan Negara Agraris Produsen Pangan, Tapi Bangsa Predator Pangan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Kamis, 10 Desember 2020, 16:53 WIB
Aria Bima: Kita Bukan Negara Agraris Produsen Pangan, Tapi Bangsa Predator Pangan
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dalam acara Tanya Jawab Cak Ulung/RMOL
rmol news logo Pandemi Covid-19 yang melanda telah menyadarkan bangsa Indonesia masih sangat bergantung pada pangan dari luar negeri. Padahal, Indonesia telah dikenal sebagai negara agraris dan memiliki lahan subur.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dalam acara Tanya Jawab Cak Ulung bertajuk 'Pertanian, Masa Depan Pemulihan Ekonomi Indonesia' bersama Direktur Eksekutif Pusat Kajian Pangan dan Advokasi (Pataka), Yeka Hendra Fatika, Kamis (10/12).

“Ini menjadi perhatian nasional kita, termasuk kebutuhan bahan pokok kita. Sekarang ini kalau kita lihat data kebutuhan pangan, hampir 60 persen kita itu impor,” ucap Aria Bima.

Melihat kecenderungan ini, politisi PDIP ini pun menganggap Indonesia tidak lagi dikenal sebagai negara agraria dengan tingkat ekspor pangan yang tinggi, melainkan justru berubah menjadi konsumen pertanian terbesar. Hal itu mengingat impor bidang pangan tergolong tinggi.

“Jadi kira bukan lagi produsen pangan, tapi ktia termasuk bangsa predator pangan,” tegasnya.

Oleh karenanya, pemerintah perlu membuat langkah-langkah dan kebijakan strategis dalam bidang pertanian untuk meningkatkan produksi pangan. Hal itu juga sekaligus untuk mengembalikan predikat negara agraris yang kini sudah terkikis.

"Peningkatan produksi pangan tentunya untuk mencukupi kebutuhan pangan nasional. Itu sangat korelatif terhadap meningkatkan kesejahteraan petani yang notabebe adalah pelaku utama. Ini yang penting,” katanya.

Dengan misi peningkatan kesejahteraan petani, ia berharap ke depan petani bakal menjadi profesi yang menjanjikan.

"Konsepsi ketahanan pangan pada impor itu rapuh dan kita baru terasa saat pandemi ini, kita tidak bisa lagi seperti ini," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA