Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pilkada Di Tengah Pandemi Berjalan Sukses, IPO: Ini Keberhasilan Kolektif

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Jumat, 11 Desember 2020, 15:16 WIB
Pilkada Di Tengah Pandemi Berjalan Sukses, IPO: Ini Keberhasilan Kolektif
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah/Net
rmol news logo Pemerintah dianggap telah sukses menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di tengah pandemi Covid-19.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan, pelaksanaan Pilkada 2020 pada Rabu kemarin (9/12) yang dilaksanakan secara serentak di 270 wilayah membuktikan komitmen pemerintah.

"Apresiasi sangat layak diberikan, Kemendagri sebagai representasi pemerintah, juga KPU, Bawaslu, bahkan kelompok masyarakat sipil yang tidak sungkan mengkritik sepanjang proses persiapan semisal Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Ini keberhasilan kolektif," ujar Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (11/12).

Dedi juga menyoroti tingkat partisipasi pemilih yang dinilainya tinggi. Hal itu merupakan bukti kepercayaan publik kepada pemerintah yang juga tinggi.

"Pemerintah juga berhasil membuktikan jika partisipasi pemilih di tengah pandemi cukup tinggi, ini menandai tingkat kepercayaan pada pemerintah yang juga tinggi, terutama terkait Pilkada. Partisipasi sendiri menjadi salah satu penanda kualitas pemilihan," kata doktor diplomasi politik itu.

Di sisi lain, Dedi menilai, tingkat keberhasilan pemerintah berbanding terbalik dengan partai politik yang dinilai gagal menjaga partisipasi peserta Pilkada.

Sehingga, kondisi itu perlu dilakukan evaluasi terkait pelaksanaan Pilkada dengan peserta tunggal. Parpol dianggap gagal menjadi penyuplai peserta hingga terjadi paslon melawan kotak kosong di sejumlah daerah.

"Memang disayangkan ketika pemerintah telah berupaya memfasilitasi Pilkada, tetapi peserta tidak tersuplai dengan maksimal. Melawan kotak kosong harus dievaluasi, termasuk mempertimbangkan Pilkada asimetris jika tidak ada kompetisi dalam pemilihan," pungkas Dedi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA