Pengamat komunikasi dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing menilai kemenangan sebanyak 165 pilkada itu tidak lepas dari dua kelompok variabel yang saling menguatkan.
Kelompok pertama, variabel kepemimpinan Airlangga Hartarto. Ada dua variabel yang membentuk opininya ini, pertama karena kepemimpinan Airlangga yang
smart dan jeli, sehingga mampu menyodorkan sosok kader tertentu yang memiliki daya saing tangguh mengikuti persaingan yang sangat ketat dalam kontestasi pilkada kali ini.
“Kedua kepiawaian ketua umum Partai Golkar melakukan supervisi dan senantiasa mengevaluasi program yang ditawarkan para kandidat yang diusung Golkar di setiap wilayah daerah pilkada,†katanya di Jakarta, Minggu (12/13).
Sementara itu, kelompok kedua yang membuat Golkar melebihi target adalah variabel yang dimiliki dari sosok para kandidat. Kelompok variabel ini tidak kalah pentingnya dalam strategi memenangkan Pilkada 2020 ini.
Setidaknya ada sembilan variabel utama yang termasuk pada bagian ini. Yaitu popularitas, aseptabilitas, kapabilitas, keterampilan komunikasi persuasi, memiliki mental pemenang, daya tarik, kematangan berpolitik, aseptabilitas publik di daerah pemilihan, dan elektabilitas yang terus dimonitor dan dievaluasi berdasarkan tren-tren survey.
“Semua variabel yang ada pada kedua kelompok tersebut, menurut hemat saya, merupakan variabel-variabel yang dilakukan Partai Golkar dan para kader untuk memenangkan Pilkada 2020 yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dari ilmu komuniksi politik,†tekannya.
Pengalaman Partai Golkar memenangkan Pilkada 2020 kali ini, sambungnya, bisa menjadi pemodelan dalam kontestasi pemilu-pemilu yang akan datang. Dan tidak berlebihan jika menjadi rujukan bagi partai lain di Indonesia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: