Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Saleh Daulay Ingin Kuota Vaksin Dibalik, 70 Persen Gratis Dan 30 Persen Mandiri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Rabu, 16 Desember 2020, 11:57 WIB
Saleh Daulay Ingin Kuota Vaksin Dibalik, 70 Persen Gratis Dan 30 Persen Mandiri
Anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay/Net
rmol news logo Pemerintah diminta untuk tegas dalam hal vaksinasi virus corona. Diharapkan vaksinasi bisa dilakukan secara gratis kepada semua masyarakat.

Anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay menjelaskan bahwa harapan ini pernah disampaikan dalam sebuah sidang dengan pemerintah.

Namun demikian, jika memang tidak bisa semua digratiskan, maka Saleh Daulay menyarankan agar kuota vaksinasi yang disiapkan pemerintah dibalik.

Di mana saat ini pemerintah menyiapkan kuota vaksinasi gratis sebanyak 30 persen atau setara untuk sekitar 32 juta penduduk. Sedang vaksin mandiri sebesar 70 persen atau sekitar 75 juta warga.

“Kalau pun misalnya tidak digratiskan, kita berharap bahwa vaksin itu nanti dibalik 30 dan 70. 70 untuk yang gratis dan kemudian 30 untuk yang mandiri. Kalau itu masih masuk lah,” katanya kepada wartawan, Rabu (16/12).

Saleh menjelaskan bahwa saat ini banyak di antara masyarakat yang menolak vaksinasi. Artinya, jika vaksin harus berbayar, maka dikhawatirkan akan semakin banyak yang enggan vaksinasi.

“Bayangkan saja satu vaksin itu nanti harganya Rp 200 ribu, kan dua kali suntik, berarti satu orang bayarnya Rp 400 ribu. Kalau Rp 400 ribu, misal dalam satu keluarga ada 5 orang, berarti menjadi Rp2 juta. Jadi Rp2 juta itu kan besar, itu belum tentu sanggup masyarakat,” paparnya.

Selain itu, politisi PAN tersebut juga menukil pendapat pakar epidemiologi yang menyebut bahwa vaksinasi akan berhasil jika 70 persen dari total populasi sudah divaksin.

“Kalau nggak sampai 70 persen itu dia tidak akan berhasil,” jelasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA