Kader PDIP yang dimaksud adalah, Rahmad Handoyo yang meminta aksi menuntut pembebasan Habib Rizieq Shihab (HRS) dan mengusut tuntas pembunuhan 6 laskar Front Pembela Islam (LPI) untuk dipikir ulang karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
Menanggapi itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin memastikan bahwa aksi nantinya tetap diterapkan protokol kesehatan Covid-19.
"Prokes sudah selalu kami sampaikan dengan memakai masker dan mencuci tangan untuk jaga jarak, kita akan atur nanti," ujar Novel Bamukmin kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (16/12).
Novel pun membandingkan dengan gelaran Pilkada 2020, khususnya di Jawa Tengah yang dikenal sebagai basis PDIP.
"Beda dengan Pilkada yang melakukan selebrasi benar-benar pelanggar berat prokes. Padahal Jawa Tengah sudah menjadi yang terparah penduduknya terpapar Covid=19," katanya.
Bahkan, Novel pun meminta agar kader PDIP yang terlibat kerumunan untuk diperiksa dan ditangkap.
"Kader PDIP yang terlibat kerumunan harus diperiksa dan ditangkap. Karena telah menggelar selebrasi pilkada yang secara terang-terangan dan PDIP harus dibubarkan karena tidak selesai-selesai sebagai partai terkorup yang memproduksi kadernya menjadi koruptor dan membuat gaduh karena ingin mengganti Pancasila dengan trisila dan ekasila," pungkas Novel.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: