Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tepat Sasaran, 80 Persen Alumni Kartu Prakerja Sudah Dapat Pekerjaan Baru

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Rabu, 16 Desember 2020, 21:37 WIB
Tepat Sasaran, 80 Persen Alumni Kartu Prakerja Sudah Dapat Pekerjaan Baru
Ilustrasi
rmol news logo Program Kartu Prakerja dinilai efektif dan tepat sasaran guna meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan, khususnya bagi tenaga kerja di tengah pandemi Covid-19.

Program Kartu Prakerja pun sukses mengantarkan para alumni peserta pelatihan tersebut untuk bisa mandiri dan berkarya di dunia kerja.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Kartu Prakerja dapat menjadi salah satu solusi menciptakan wirausaha mandiri baru. Di mana peluang tersebut terbuka bagi masyarakat dengan berbagai keahlian.

“Program Kartu Prakerja awalnya dirancang untuk fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Namun, dalam rangka Percepatan Penanganan Covid-19, dilakukan refocusing Program Kartu Prakerja menjadi program semi bantuan sosial,” ujar Airlangga dalam keterangannya, Rabu (16/12).

Hal senada juga disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian, Rudy Salahuddin bahwa program Kartu Prakerja bertujuan untuk meningkatkan kompetensi orang-orang yang akan masuk dunia kerja.

Kini, kata dia, di masa pandemi Covid-19 Kartu Prakerja menjadi penyelamat pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK). Program ini juga diharapkan mampu mendorong pemulihan ekonomi nasional.

"program ini menjadi salah satu instrumen penting untuk menyalurkan bantuan sosial. Terutama, bagi sebagian besar orang-orang tidak terdata dalam DTKS Kementerian Sosial," ujarnya.

Rudy Salahuddin menyebutkan, sebanyak 81,2 persen alumni peserta Kartu Prakerja telah memiliki profesi baru. Hasil ini merujuk data survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang melibatkan 300 ribu responden pada Agustus 2020 lalu.

"Survei BPS pada Agustus 2020 dengan 300 responden menyebutkan, 88 persen responden mengatakan, dengan Kartu Prakerja keterampilan peserta meningkat. Nah ini menggembirakan buat kita. Lalu ada 81,2 persen menggunakan uang Kartu Prakerja untuk kebutuhan sehari-hari," jelasnya.

Lanjutnya, manfaat dari Kartu Prakerja ini dianggap berhasil untuk memberikan subsidi penghasilan dan juga meningkatkan keterampilan para peserta.

Selain itu, kata Rudy, rencananya program Kartu Prakerja ini akan dilanjutkan pada tahun 2021. Namun, akan ada evaluasi yang dilakukan untuk terus memperbaiki segala kekurangan yang ada, termasuk kualitas pelaksanaan dan tata kelola program.

"Bapak Presiden meminta agar model-model bantuan sosial ini akan kita lanjutkan walaupun harus terus kita evaluasi. Apabila nanti kita perlu menyudahi bantuan sosial ini, yang model Kartu Prakerja ini harus kembali lagi ke mode awal," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA