Demikian saran Direktur Arus Survei Indonesia (ASI), Ali Rif'an saat diminta pendapat perihal acara Muktamar IX PPP yang akan berlangsung Jumat besok (18/12).
Dalam analisa Ali Rif'an, PPP memiliki tiga tantangan berat yang harus disikapi oleh siapapun Ketua Umum yang nantinya terpilih oleh para peserta Muktamar.
Yang pertama, kata Ali Rif'an, ketua umum terpilih harus merupakan sosok yang mampu menyelamatkan Partai Kakbah lolos
parlemen threshold (PT).
Kedua, sosok yang nantinya dipilih oleh Muktamirin harus memiliki visi membawa perolehan suara PPP elektoralnya melambung (
rebound).
Ali Rif'an mengingatkan, butuh figur kuat yang bisa menjadi magnet politik untuk menggenjot elektoral partai.
"Ketiga PPP harus bisa menarik pemilih muda yang berdasarkan data ASI di Pemilu 2024 bisa mencapai 60 persen pemilih," demikian pandangan politik Ali Rif'an kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (17/12).
Selain itu, dalam pengamatan mantan Manajer Poltracking Indonesia ini, pekerjaan berat ketua umum baru nanti adalah bagaimana PPP bisa diterima oleh semua kalangan.
Secara khusus, Ali menyarankan bahwa kepengurusan PPP yang baru harus diisi oleh representasi perwakilan beberapa organisasi masyarakat (Ormas) Islam.
Pria lulusan Magister Politik Universitas Indonesia ini melihat, PPP harus kembali ke khittah kelahirannya yang merupakan fusi dari berbagai partai Islam.
"PPP Harus bisa diterima oleh semua kelompok, merangkul semua kelompok, tidak hanya NU. Kalau kita lihat sejarahnya PPP fusi yang terdiri partai-partai Islam, perlu ada representasi dari berbagai ormas Islam tersebut," demikian kata Ali Rif'an.
Sementara itu, Sekjen PPP dalam rilis virtual Rabu (16/12) kemarin mengatakan, Muktamar akan dilakukan mulai besok di Makassar, Sulawesi Selatan.
Para peserta Mukmatar akan dikumpulkan di 10 zona yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Terkait dengan calon kandidat, Arsul mengatakan, sejauh ini pengurus wilayah dan cabang mengerucutkan dua nama, yaitu Suharso Monoarfa dan juga Taj Yasin Maimoen Zubair.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: