Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Akumindo Sambut Baik Rencana Sinergi BRI, PNM Dan Pegadaian Untuk Permudah Pembiayaan UMKM

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 17 Desember 2020, 14:22 WIB
Akumindo Sambut Baik Rencana Sinergi BRI, PNM Dan Pegadaian Untuk Permudah Pembiayaan UMKM
Ilustrasi
rmol news logo Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana mensinergikan platform PT Pegadaian (Persero), PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM, dan PT BRI (Persero).

Ketiganya fokus untuk pembiayaan usaha ultra mikro (UMi) serta UMKM untuk mendorong pengembangan pengusaha kecil di Indonesia, sinergi ini diyakini membuat pembiayaan untuk UMi dan UMKM akan lebih terjangkau nantinya.

Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Muhammad Ikhsan Ingratubun, menyambut baik terobosan Erick Thohir yang memperhatikan sektor UMKM untuk terus berkembang.

“Kita menyambut baik, menjadi satu pintu untuk pembiayaan UMKM, karena ke depan ini memang yang dibutuhkan adalah pembiayaan yang sifatnya menalangi dahulu,” kata Ikhsan dalam keterangannya, Kamis (17/12).

Menurut Ikhsan, dampak penggabungan lembaga itu tentu positif bagi UMKM yang membutuhkan modal untuk pengembangan usaha, khususnya bagi pelaku usaha yang selama ini belum mendapat akses pembiayaan dari perbankan.

“PNM jadi kaya bank, terus Pegadaian juga seperti bank, malah melebihi bank kan, kalau dia disatukan berarti kan ada lembaga pembiayaan yang kira-kira yang non bank, kira-kira lembaga keuangan non bank yang mampu membiayai UMKM secara lincah,” jelasnya.

Ikhsan menambahkan, bantuan pembiayaan ini dapat menaikan kelas dari pengusaha kecil ke menengah, namun ia meminta syarat-syarat untuk dapat mengakses modal agar tidak dipersulit.

“Maka akses dipermudah, karena dia kan lembaga keuangan non bank, jadi harusnya lebih mudah seperti yang dilakukan PNM dengan program mekarnya, tidak ada ubahnya dengan koperasi berkelompok tapi diberikan peluang, jadi tidak bertele-tele syaratnya,” ungkapnya.

Selain itu, Ikhsan berharap meskipun bantuan pembiayaan nantinya dibatasi, asalkan proses pengajuan kredit tersebut berjalan cepat dan bila perlu tanpa menggunakan agunan atau jaminan tidak akan menjadi masalah.

“Kalau misalnya dibatasi, berapa pembiayaannya tidak apa-apa, asal dia dengan cepat, bila perlu tanpa menggunakan agunan, kalau sekarang kan menggunakan agunan," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA