Lokasi yang dipilih di kawasan Rumah Sakit Ortopedi (RSO) Dr. Soeharso, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Hal tersebut disampaikan Menpora Zainudin Amali, disela meninjau lokasi lahan di RSO Prof. Dr. Soeharso, Jumat (18/12).
"Dengan bantuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, laboratorium anti doping akan segera teralisasi. Pilihan lokasi di kawasan RSO Prof. Dr. Soeharso. Kita cek lokasi dengan luas sekira 700 meter persegi," kata Menpora Zainudin Amali dikutip
Kantor Berita RMOLjateng.
Disampaikan Zainudin, kebutuhan laboratorium anti doping sudah sangat mendesak diwujudkan, pertimbangan utamanya karena selama ini untuk tes doping kita harus mengirim sample ke luar negeri dan itu biayanya mahal.
"Rencana pembangunan ini diawali pembicaraan saya dengan Presiden World Anti-Doping Agency (WADA) yaitu, Badan Anti Doping Dunia. Kalau kita, yang di Indonesia namanya LADI (Lembaga Anti-Doping Indonesia). Saya sampaikan bahwa kita ada keinginan mau membangun laboratorium anti doping sendiri," ungkap Zainudi yang didampingi Sekretaris LADI Firtian Judiswandarta.
Ternyata, rencana tersebut disambut oleh Menkes Terawan Agus Putranto setelah membaca pemberitaan dari media. Menkes menelpon Menpora menawarkan kesiapannya membantu menyediakan lahan dengan menunjuk langsung lokasinya di kawasan RSO Dr. Soeharso,
Untuk saat ini, tujuan pembangunan laboratorium baru sebatas memenuhi kebutuhan dalam negeri. Namun begitu, dalam jangka panjang, menurut Menpora juga direncanakan melayani permintaan uji sample dari luar Indonesia, paling tidak dapat melayani negara-negara di kawasan Asia Pasifik.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: