Pengamat politik yang juga Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamid, mengatakan, sedari awal Covid-19 dan saat Indonesia terancam resesi ekonomi, dia sudah mendorong agar Presiden Jokowi segera merombak kabinet, terutama agar lebih
compatible dengan tantangan yang dihadapi.
"Apalagi ada beberapa menteri yang sudah terbukti tak berkompeten, dan sekarang ada dua pos menteri yang kosong karena tersandung mega korupsi maka
reshuffle adalah suatu keharusan," ujar Cak Hamid sapaan akrabnya, Sabtu (19/12).
Terkait peluang Sandi dan AHY masuk kabinet, Cak Hamid melihat peluangnya besar sekali.
"Terutama Sandi kan memang sudah beberapa kali diisukan masuk kabinet dan beliau pada posisi sedang 'mesra' dengan Jokowi. Sandi juga kader Gerindra yang bisa mengisi pos yang ditinggalkan oleh Edhy Prabowo (Menteri KKPK) yang tersangkut korupsi benur," sebutnya.
Kalau AHY, lanjut Cak Hamid, putra SBY itu diperlukan oleh Jokowi untuk merangkul penuh partai-partai non koalisi.
"Ini bagian dari gaya politik Jokowi yang menghindari
noise yang berlebih," pungkasnya kepada redaksi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: