Begitu penilaian Direktur Ekskutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto saat berbincang dengan
, Minggu (20/12).
"Kompetensinya sebagai cendikiawan bukan politisi dan eksekutor yang bisa menginisiasi dan mengendalikan Polhukam, maka cocoknya sebagai Wantimpres aja," ujarnya.
Menurut Satyo, Mahfud kerap mengeluarkan pernyataan yang blunder. Hal itu disebabkan karena yang bersangkutan tidak mempunyai kendali di bidang politik.
“Sehingga pernyataannya lebih sering persepsi pribadi ketimbang kapasitasnya sebagai Menko Polhukam. Itulah yang membuat blunder," kata Satyo tanpa menjelaskan blunder Mahfud yang dimaksud.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: