Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Netty Aher Khawatir Penangguhan PMI Menambah Jumlah Pengangguran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Senin, 21 Desember 2020, 13:25 WIB
Netty Aher Khawatir Penangguhan PMI Menambah Jumlah Pengangguran
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher/Net
rmol news logo Masalah penangguhan penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) oleh Taiwan harus segera diselesaikan pemerintah.

Penangguhan yang dilakukan karena tingginya kasus Covid-19 di kalangan PMI itu dikhawatirkan anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher bisa menambah angka pengangguran di tanah air.

"Penangguhan PMI berpotensi menambah jumlah pengangguran dan meningkatkan angka kemiskinan. Apalagi tidak jarang para PMI menjadi tulang punggung keluarga di kampung halamannya," terang politisi PKS itu kepada wartawan, Senin (21/12).

Kantor Perwakilan Ekonomi dan Perdagangan Taiwan di Indonesia (TETO) telah menangguhkan kedatangan PMI ke negaranya karena ditemukan adanya 60 orang yang positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR di sana. Padahal, menurut info pejabat BP2MI, tes PCR-nya di Indonesia negatif.

Menurut Netty, hal ini perlu dicek silang dengan teliti, apakah 60 orang tersebut terpapar di Indonesia atau justru di sana saat dalam masa karantina.

"Cek silang ini penting agar tidak muncul opini buruk tentang Indonesia di mata internasional. Jangan sampai kita dianggap  mengirimkan PMI positif Covid-19," tegasnya.

Netty menambahkan, pemerintah juga harus segera melakukan investigasi terhadap perusahaan yang memberangkatkan PMI (P3MI) agar bekerja secara profesional.

“Pastikan tidak ada oknum yang sengaja memalsukan data tes PMI yang dikirim ke Taiwan. Kenapa bisa di sini hasil tes negatif, tetapi saat dites di sana hasilnya positif. Ini perlu diselidiki karena menyangkut martabat Indonesia di mata dunia," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA