Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

SAS Institute: Bank Syariah Indonesia Perkuat Ekonomi Umat Islam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 22 Desember 2020, 20:34 WIB
SAS Institute: Bank Syariah Indonesia Perkuat Ekonomi Umat Islam
Direktur Said Aqil Siroj (SAS) Institute M. Imdadun Rahmat/Net
rmol news logo Keberadaan Bank Syariah Indonesia dinilai sebagai langkah positif untuk memperkuat sistem perbankan syariah di Indonesia.

Dikatakan Direktur Said Aqil Siroj (SAS) Institute M. Imdadun Rahmat, marger Bank Syariah bisa menyatukan nilai positif dari masing-masing bank sehingga dapat mengoptimalkan sistem perbankan syariah.

“Saya kira dengan merger bisa menyatukan seluruh poin-poin positif yang dimiliki masing-masing cabang syariah di bank-bank yang ada. Kita menganggap upaya baik, upaya positif dari pemerintah, tentu saja untuk memperkuat sistem perbankan syariah di negara kita,” ujar Imdadun kepada wartawan, Selasa (22/12).

Imdadun yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menyebut sistem ekonomi syariah merupakan suatu kekuatan ekonomi potensial dimana umat Islam sebagai mayoritas dari penduduk Indonesia yang ingin meminimalisir terjadinya riba dan hal itu berhasil difasilitasi oleh pemerintah.

“Sistem ekonomi syariah itu sesuatu kekuatan ekonomi yang potensial karena makin hari kesadaran umat Islam sebagai mayoritas di Indonesia itu makin tinggi, jadi menyediakan sistem perbankan yang compatible dengan keyakinan keagamaan itu kan masuk ke dalam norma hak asasi yang juga harus dilindungi, dijamin dan disediakan sarananya oleh negara,” ungkapnya.

Selain itu, kata Imdadun, sistem perbankan syariah merupakan suatu yang integral menjadi bagian dari sistem ekonomi nasional yang dapat berkontribusi positif bagi pemulihan dan perkembangan ekonomi nasional, asalkan bersifat terbuka tidak inklusif atau ‘memusuhi pasar’.

“Sistem perbankan syariah ini kan bagian yang integral dengan sistem ekonomi nasional, jadi tetap harus terbuka menjadi bagian dari sistem ekonomi yang dimana dia menjadi bagian. Jadi tidak boleh berorientasi ekslusif, mengapa karena kalau perbankan syariah ini memusuhi pasar maka dia tidak akan berkembang,” jelasnya.

Dukungan yang sama juga disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily.

Dia menilai kelahiran bank syariah hasil merger ini bisa memperkuat perekonomian nasional.

Ace juga menyatakan peran dan kontribusi PT Bank Syariah Indonesia Tbk akan sangat ditunggu apalagi dalam upaya melakukan pemulihan ekonomi pasca pandemi.

“Sudah saatnya potensi ekonomi umat Islam disatukan dalam satu kekuatan ekonomi agar kita dapat segera memulihkan perekonomian di saat pandemi dan pasca-pandemi,” kata Ace. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA