Menag Baru Dinilai Bukan Seorang Revolusioner Dan Masih Jualan Isu Radikal

LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>

LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Minggu, 27 Desember 2020, 08:23 WIB

Menag Baru Dinilai Bukan Seorang Revolusioner Dan Masih Jualan Isu Radikal

Menteri Agama Gus Yaqut/Net

Presiden Joko Widodo telah resmi melantik Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) sebagai Menteri Agama. Namun pergantian ini dinilai belum memberi perubahan yang berarti.

BERITA TERKAIT:

Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution menilai Gus Yaqut bukan seorang yang revolusioner sebagai Menteri Agama. Gus Yaqut, katanya, masih terjebak dalam permainan lama, yaitu sebagas menggoreng isu radikal dan terorisme

â€œMenteri Agama baru masih jualan isu radikal, intoleran, dan terorisme. Bukan seorang revolusioner,â€ ujar Syahrial Nasution dalam akun Twitter pribadinya, Minggu (27/12).

Seharusnya, kata Syahrial, Gus Yaqut membuat gebrakan dengan menjadikan Kemenag sebagai sarana mempersatukan umat.

Salah satu contohnya adalah memobilisasi ide kelompok-kelompok umat beragama menghadapi Covid-19. Dengan begitu, toleransi yang ada bisa bermanfaat untuk Indonesia.

â€œSorry, yang bersangkutan belum mempermudah persatuan bangsa ini ke depan,â€ tutupnya.