PDIP Banyak Calon, Gibran Hanya Mungkin Dicapreskan Golkar, Tapi Tidak Mudah

"Untuk maju di Pilpres 2024 menurut saya masih sangat kecil peluangnya. Akan banyak faktor persoalan yang mesti dihadapi oleh Gibran jika berhasrat untuk lompat ke RI 1, dan itu sangat tidak mudah," kata pengamat politik, Abdul Hamid, Sabtu (2/1).

Pertama, Gibran baru terpilih dan belum dilantik. Rekam jejaknya belum bisa dijual, karena belum teruji dan terbukti.

Kedua, jam terbang Gibran di politik masih sangat minim untuk kemudian lompat menjadi RI 1.

"Dia tidak bisa mampir dulu di DKI Jakarta, karena pilkada DKI akan di helat ditahun yang sama (2024). Toh kalaupun ke DKI, tidak akan mudah baginya karena di sana ada Anies Baswedan," ujar Cak Hamid sapaan akrab Direktur Visi Indonesia Strategis itu.

Ketiga, di internal partai Gibran sendiri yaitu PDIP, sudah banyak bursa calon yang kuat, seperti Puan Maharani, Ganjar Pranowo, dan sekarang ada Tri Rismaharini.

"Walaupun bisa saja Gibran maju lewat Golkar, karena kalau bahasa politik warung kopi, Jokowi memang secara de jure partainya PDIP, tapi de facto partainya adalah Golkar. Tapi sekali lagi itu juga tak akan mudah," ucap Cak Hamid.

Jelas Cak Hamid, persoalan-persoalan itulah yang menurutnya akan membuat Gibran sangat kecil peluangnya untuk maju pada 2024.

"Belum lagi persoalan fundamental seperti persoalan popularitas dan elektoral yang masih jauh untuk modal dasar sebagai capres yang menjadi persoalan lainnya," pungkasnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL.

Gibran Rakabuming Raka bersama pasangannya Teguh Prakosa memenangkan Pilkada Solo 2020.

Dua tahun sebelum maju di Pilkada Solo 2020, yaitu tahun 2018, Gibran menyatakan sepertinya baru akan tertarik politik 20 tahun mendatang, tidak sekarang dan waktu dekat.

Omongan Gibran itu terbantahkan setelah dia maju di Pilkada Solo 2020.