"Kalau anti Islam, organisasi-organisasi lainnya ya enggak akan ada. Kan masih banyak organisasi, ada 80-an organisasi Islam masih tetap jalan," tegasnya kepada wartawan, Minggu (3/1).
Marsudi mengatakan, FPI dibubarkan karena tidak memiliki
legal standing atau kedudukan hukum sebagai ormas. Andai FPI mempunyai
legal standing, Marsudi yakin tidak akan sampai dibubarkan.
Marsudi juga sepakat dengan alasan pemerintah membubarkan FPI karena dinilai berseberangan dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa. Jadi, dia menegaskan, pembubaran FPI bukan karena organisasi yang dipimpin Rizieq Shihab itu berbasis Islam.
"Kalau karena Islam atau tidak, yang lain bubar juga dong. Ada banyak ormas Islam yang umurnya dengan Indonesia saja ada yang berdirinya sudah lebih dulu," katanya.
Menurut dia, ke depan pemerintah perlu berdialog dengan semua ormas agar berjalan sesuai ideologi bangsa.
"Mengetengahkan yang di ujung kanan dan mengetengahkan yang di ujung kiri. Itu disebut
tawassuth atau
tawajul, tawassuthiyah, semuanya ke tengah," katanya
FPI tidak lagi memiliki
legal standing sejak Juni 2019 karena tidak bisa memenuhi surat keterangan terdaftar (SKT) sebagai ormas. Selain itu, pemerintah mencatat FPI banyak melanggar hukum. Sebanyak 35 anggota/pengurus FPI terlibat terorisme, 206 anggota/FPI terlibat tindak pidana umum lainnya.
Pemerintah juga mengantongi bukti FPI mendukung ISIS. Dalam video yang ditayangkan saat konferensi pers, Kamis, 31 Desember, pemimpin FPI Rizieq Shihab tampak menggebu-gebu mengajak pengikutnya mendukung ISIS.
Menurut Rizieq, ISIS punya cita-cita mulia. Rizieq juga menuduh ada pihak yang ingin mengadu domba FPI dengan ISIS.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan tidak ada diskriminasi umat Islam di Indonesia. Buktinya banyak tokoh muslim yang menjabat sebagai pimpinan pemerintahan.
Mahfud memberikan contoh dirinya adalah santri tapi dipercaya sebagai menteri. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga seorang santriwati.
"Jadi enggak ada di sini kebijakan anti-Islam, enggak ada. Tinggal saudara dan kita berjuang agar umat Islam itu mendapat porsi kemajuan yang proporsional," tutup Mahfud.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: