Oleh karenanya, analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun berharap nelayan diposisikan sebagai bagian dari sistem pertahanan rakyat semesta.
Adapun soal temuan benda diduga drone bawah laut tersebut harus disikapi pemerintah dengan serius, mengingat benda tersebut membahayakan bila benar merupakan drone milik negara asing.
"Untungnya ada nelayan yang menemukan drone selam China tersebut. Kalau tidak ditemukan bisa kacau Republik ini terkait data perairannya," ujar Ubedilah kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (3/1).
Dorongan untuk melibatkan nelayan dalam sistem pertahanan negara ini penting lantaran selama ini Ubedilah melihat pemerintah belum menaruh perhatian yang baik kepada nelayan.
"Sayangnya perhatian pemerintah terhadap nelayan dalam konteks ini masih belum optimal. Bahkan dari sisi kesejahteraan, nelayan masih memprihatinkan," pungkas Ubedilah.
Benda berbentuk seperti rudal itu ditemukan oleh seorang nelayan bernama Saeruddin (60) yang sedang memancing di perairan Selayar. Benda itu memiliki berat sekitar 175 kilogram dan panjang sekitar 225 sentimeter.
Melihat temuan tersebut, ia pun langsung membawa ke rumahnya di Desa Majapahit, Kecamatan Pasimarannu, Selayar. Sepekan tersimpan, benda tersebut dievakuasi ke Markas Komando Rayon Militer (Koramil) Pasimarannu pada Sabtu (26/12) untuk mencegah hal tak diinginkan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: