Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pramono Ubaid Tanthowi: "Islam Mazhab Ciputat" Perlu Dikembangkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Senin, 04 Januari 2021, 13:45 WIB
Pramono Ubaid Tanthowi: "Islam Mazhab Ciputat" Perlu Dikembangkan
Komisioner KPU RI yang juga alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pramono Ubaid Tanthowi/Net
rmol news logo Demokrasi sudah menjadi pilihan dalam berbangsa dan bernegara sejak awal dipilih oleh para pendiri bangsa. Tetapi, demokrasi di Indonesia tidak pernah berjalan linier dan mulus, ia selalu menghadapi tantangan dari sistem-sistem lain.

Demikian halnya kondisi keragaman Islam di Indonesia. Pasca-reformasi, gerakan umat Islam di Indonesia semakin terkotak-kotak.

Hal itu ditandai dengan munculnya organisasi-organisasi Islam baru dengan corak dan artikulasi yang baru. Juga diikuti oleh kemunculan tokoh-tokoh baru non-konvensional dengan pengikut baik virtual maupun aktual dalam jumlah besar.

Demikian disampaikan Komisioner KPU RI yang juga alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pramono Ubaid Tanthowi saat menjadi narasumber dalam webinar bertajuk "Refleksi Pemikiran Alumni UIN" pada Senin (4/1).

"Tantangan terus berlangsung tetapi sebagai insan-insan alumni UIN, bagi saya, demokrasi Indonesia harus terus didorong meskipun jalannya tersendat-sendat mundur ke belakang, tetapi, menjadi komitmen bersama demokrasi kita dorong ke depan," ujar Pramono Ubaid.

Menurut aktivis Muhammadiyah ini, dalam rangka mendorong perbaikan demokratisasi dari berbagai aspek, para alumni UIN dari berbagai latar belakang profesi sedianya bisa mengejawantahkan "Islam Mazhab Ciputat" dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kita mewarisi 'Islam Mazhab Ciputat' yang rasional, terbuka, dan kritis, yang dibiasakan untuk meninjau segala sesuatu dari berbagai aspek. 'Islam Mazhab Ciputat' harus memberi kontribusi pada penguatan budaya politik demokratis," tuturnya.

Secara pemikiran, kata Pramono, para pendahulu UIN Ciputat telah memberi kontribusi yang sangat luar biasa, yang oleh almarhum Prof. Bahtiar Effendy disebut "Jalan Baru Islam".

Atas dasar itu, Pramono Ubaid berharap agar para alumni UIN Ciputat yang saat ini menggeluti bidang apapun untuk terus mengembangkan warisan pemikiran "Islam Mazhab Ciputat" untuk mendorong perbaikan demokrasi di Indonesia.

"Generasi kita perlu mengembangkan, bukan hanya mengunyah atau mendaur ulang," ucapnya.

"Secara praksis, gagasan para pendahulu perlu diaktualisasikan di berbagai ranah kehidupan: akademik, politik, bisnis, dakwah, jurnalistik, seni, dan lain-lain," demikian Pramono Ubadi menambahkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA