Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tempe Tahu Langka, Rocky Gerung: Kalau Menyangkut Kartel, Segera Selesaikan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Senin, 04 Januari 2021, 14:01 WIB
Tempe Tahu Langka, Rocky Gerung: Kalau Menyangkut Kartel, Segera Selesaikan
Rocky Gerung/Net
rmol news logo Produsen tempe berteriak lantaran harga kedelai meroket dengan dipatok Rp 9 ribu per kilogram. Sejumlah pasar tradisional juga tidak menjual tempe lantaran langka.

Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan, langkanya tempe dan tahu diakibatkan karena masalah kurs.

Kata Rocky, bahan baku tempe tahu berupa kedelai harus diimpor. Jadi setiap kali kurs rupiah anjlok maka harga kedelai juga terdongkrak.

Selain masalah kurs, penyebab lainnya bisa karena kartel, di mana perdagangan bebas yang membuat orang boleh saja impor.

"Kalau menyangkut kartel ada orang yang menimbun, maka ini harusnya segera diselesaikan negara. Apa karena kursnya atau kah soal permainan harga. Ini harus dicarikan solusinya secepat-cepatnya karena ini darurat perut," ucap Rocky dalam siaran video Youtube, Senin (5/1).

Selama bertahun-tahun, kata Rocky, Indonesia selalu dihadapi dengan kelangkaan kacang kedelai.

Dia menduga adanya kongkalikong importir kedelai yang mempermainkan harga.

"Jadi saya menilai masyarakat kita dibebani berkali-kali dengan kecemasan-kecemasan politik, kecemasan kekerasan, sekarang kecemasan basic need (kebutuhan dasar),” ucapnya.

Rocky mengatakan, tempe merupakan hajat hidup rakyat kecil yang harusnya diperhatikan oleh pemerintah.

Atas dasar itulah, Rocky menegaskan bawha negara harus melindungi masyarakat yang paling rentan mempoleh konsumsi hariannya, tempe tahu.

"Ini betul-betul hak rakyat, bagaimana agar stoknya tersedia. Sinonim rakyat itu identik dengan tempe tahu,” tutupnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA