Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan, langkanya tempe dan tahu diakibatkan karena masalah kurs.
Kata Rocky, bahan baku tempe tahu berupa kedelai harus diimpor. Jadi setiap kali kurs rupiah anjlok maka harga kedelai juga terdongkrak.
Selain masalah kurs, penyebab lainnya bisa karena kartel, di mana perdagangan bebas yang membuat orang boleh saja impor.
"Kalau menyangkut kartel ada orang yang menimbun, maka ini harusnya segera diselesaikan negara. Apa karena kursnya atau kah soal permainan harga. Ini harus dicarikan solusinya secepat-cepatnya karena ini darurat perut," ucap Rocky dalam siaran video Youtube, Senin (5/1).
Selama bertahun-tahun, kata Rocky, Indonesia selalu dihadapi dengan kelangkaan kacang kedelai.
Dia menduga adanya kongkalikong importir kedelai yang mempermainkan harga.
"Jadi saya menilai masyarakat kita dibebani berkali-kali dengan kecemasan-kecemasan politik, kecemasan kekerasan, sekarang kecemasan basic need (kebutuhan dasar),†ucapnya.
Rocky mengatakan, tempe merupakan hajat hidup rakyat kecil yang harusnya diperhatikan oleh pemerintah.
Atas dasar itulah, Rocky menegaskan bawha negara harus melindungi masyarakat yang paling rentan mempoleh konsumsi hariannya, tempe tahu.
"Ini betul-betul hak rakyat, bagaimana agar stoknya tersedia. Sinonim rakyat itu identik dengan tempe tahu,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: