Pertama, katanya, sejauh ini kader PDIP belum ada yang terlalu menonjol popularitas dan elektabilitasnya, selain dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Tapi Pak Ganjar nampaknya akan sulit untuk menembus kultur dinasti dan prioritas di lingkaran PDIP,†ujarnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (6/1).
Sementara alasan kedua, elektabilitas partai besutan Megawati relatif stabil berada di atas klasemen setiap survei pemilu. Bahkan, sambungnya, cukup berjarak dengan parpol yang berada di posisi kedua.
“Sekalipun pilpres umumnya lebih menonjolkan figur, tapi pertimbangan popularitas partai juga tak bisa diabaikan,†tegasnya.
Sementara alasan ketiga, masalah usia belum sepenuhnya menjadi isu utama di dalam politik Indonesia. Oleh karena itu, persoalan usia tidak akan menjadi kendala utama jika Mega menyatakan maju untuk capres 2024.
Keempat, lanjut Ray Rangkuti, Megawati bisa berdampingan dengan Prabowo untuk berjalan mulus di pilpres.
“Ini akan menjadi perpaduan dua partai besar yang kemungkinan akan menjadi pemenang pemilu,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: