Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketua Senator Minta Pemerintah Serius Tanggapi Potensi Lonjakan Harga Sapi Potong

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Rabu, 06 Januari 2021, 13:42 WIB
Ketua Senator Minta Pemerintah Serius Tanggapi Potensi Lonjakan Harga Sapi Potong
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/Net
rmol news logo Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah serius menanggapi keluhan Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) terkait potensi lonjakan harga daging sapi.

Hal ini disebabkan lantaran harga sapi merupakan komponen terbesar dalam biaya produksi selain pakan dan kurs dolar. Pada saat yang sama, Australia melakukan repopulasi untuk memenuhi permintaan dari Vietnam dan China.

"Selama ini pemenuhan kebutuhan daging kita berasal dari daging sapi impor Australia, sehingga harga sangat dipengaruhi kurs dolar terhadap rupiah," kata LaNyalla dalam keterangan resminya, Rabu (6/1).

Lantaran hal tersebut, LaNyalla menyarankan kepada pemerintah untuk mendorong masyarakat mengembangkan ternak sapi potong untuk memenuhi konsumsi daging lokal.

"Saya kira sudah saatnya pemerintah memfasilitasi dan mendorong masyarakat mengembangkan ternak sapi lokal untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri," saran LaNyalla.

Diakuinya, butuh persiapan yang panjang dan matang untuk hal tersebut. Itu sebabnya LaNyalla meminta semua pihak bersabar dalam menjalankan proses.

"Kita memiliki dinas peternakan di seluruh wilayah untuk dapat mengembangkan ternak penghasil daging untuk memenuhi kebutuhan nasional selain impor dari Australia," tutur dia.

Langkah tersebut dianggapnya realistis untuk menekan melonjaknya harga daging sapi yang memang tingkat konsumsinya di masyarakat cukup tinggi. Di sisi lain, langkah itu juga untuk mengurangi ketergantungan terhadap daging sapi impor asal Australia.

"Ini langkah realistis yang bisa kita lakukan. Saya kita potensi kita besar untuk mengembangkan dan memenuhi sendiri kebutuhan daging sapi dalam negeri. Memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Tetapi hal ini strategis untuk menjaga ketahanan pangan kita," papar LaNyalla.

Gapuspindo sebelumnya menyatakan harga sapi bakalan melonjak. Kenaikan harga tersebut telah terjadi sejak Agustus 2020. Harga sapi bakalan asal Australia saat ini telah mencapai 3,7 dolar AS per kilogram (kg) dari sebelumnya 3 dolar AS per kg.

"Artinya, landing cost sudah mencapai Rp 52.000 per kg berat hidup," ujar Direktur Eksekutif Gapuspindo Joni Liano.

Sebagai informasi, saat ini harga daging sapi di Indonesia juga mengalami kenaikan. Harga daging sapi berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) terpantau sebesar Rp 122.200 per kg. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA