UMKM Labuan Bajo Keluhkan Perizinan Yang Lamban, Ini Kiat Menparekraf Sandiaga

Sandiaga mengaku, selalu berpihak pada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang kesulitan selama masih dalam koridor yang benar.

Awalnya, Sandiaga mendapat curhatan dari perempuan bernama Diah, pelaku UMKM di Labuan Bajo.

Diah yang memiliki usaha untuk menampung UMKM berjualan merasa kesulitan karena perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) yang dinilai lambat.

“Kami menyediakan tempat untuk UMKM, memasok barang-barang mereka untuk di jual sebagai oleh-oleh khas dari Labuan Bajo dan NTT pada umumnya, tapi kendalanya mereka itu ketika meminta izin PIRT, mereka agak enggan memasukan barang karena izinnya itu lambat,” Diah kepada Sandiaga.

Curhatan itu disampaikan Diah saat Sandiaga berdialog dengan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif Labuan Bajo di Inaya Hotel, Kabupaten Manggarai, NTT, Kamis (7/1).

Mendengar curhatan Diah, Sandiaga mengaku akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan soal urusan perizinan.

“Tentunya kita akan berpihak pada ekonomi rakyat, pada UMKM yang ada dalam lingkup pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkaitan dengan perizinan, regulasi, kita akan pangkas regulasinya,” kata Sandiaga.

Sandiaga juga menyebutkan akan memberikan insentif agar mereka bisa bertahan sekaligus menyiapkan diri untuk membangkitkan perekonomian pasca Pandemi Covid-19.

“Ketika saya menjabat sebagai Wagub DKI, masalah perizinan memang jadi prioritas. Saya mengikuti langkah Pak Jokowi bahwa proses perizinan harus sederhana dan mudah untuk diakses masyarakat karena dampaknya akan mempercepat perputaran ekonomi,” terangnya.

“Kita akan berikan insentif agar mereka bertahan. Bukan hanya bertahan tapi mereka menyiapkan diri agar pasca pandemi usaha mikro kecil menengah ini dapat menangkap untuk menjadi pemenang,” demikian Sandiaga.