Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kinerja Wapres Dipertanyakan, Qodari: Maruf Amin Memang Bukan Pilihan Jokowi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Jumat, 08 Januari 2021, 16:55 WIB
Kinerja Wapres Dipertanyakan, Qodari: Maruf Amin Memang Bukan Pilihan Jokowi
Wapres Maruf Amin/Net
rmol news logo Publik mempertanyakan kinerja Wakil Presiden KH Maruf Amin yang kurang menonjol dibandingkan wakil presiden sebelumnya.

Direktur Eksekutif IndoBarometer, M. Qodari, berpendapat, secara kepribadian dan latar belakang, KH Maruf Amin memang jauh berbeda dengan Jusuf Kalla.

“Pak Jusuf Kalla itu pertama kan kepribadiannya lincah proaktif, ditambah beliau politisi, pasti ingin tampil dan ingin memainkan peran, bahkan punya banyak agenda begitu,” ucap Qodari kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (8/1).

Qodari menambahkan, selama ini Maruf Amin memiliki kepribadian yang sedikit santai, kalem, dan latar belakangnya bukanlah seorang politisi.

Kata Qodari, meski sebelumnya pernah menjadi anggota DPR, Maruf Amin lebih identik sebagai sosok guru atau ustaz.

Analisa Qodari, melempemnya kinerja sebagai Wapres karena Maruf Amin dipilih bukan kehendak dari Jokowi, melainkan elite partai politik pendukungnya.

Sedangkan, Jusuf Kalla saat mencalonkan diri di Pilpres 2014 memang benar-benar pilihan dari Jokowi.

“Pak Maruf Amin ini beda dengan Pak JK, Pak JK memang pilihan Pak Jokowi, sementara Pak Maruf Amin ini pilihan kompromi, dari partai-partai politik pengusung Pak Jokowi,” katanya.

Qodari kemudian mengajak publik kembali mengingat bagaimana dinamika sebelum pendamping Jokowi pada Pilpres 2019 lalu diumumkan. Kala itu sosok yang menguat akan mendampingi Jokowi maju di periode kedua adalah Mahfud MD.

Ternyata, sebelum pengumuman terjadi kesepakatan antar partai politik pendukung Jokowi. Partai koalisi sepakat mengusung Maruf Amin sebagai pendamping Jokowi.

“Yang saya duga salah satunya adalah bahwa Pak Maruf Amin itu pertama ya lebih senior usianya dibandingkan Pak Mahfud, jadi tidak akan maju lagi di Pilpres 2024,” katanya.

Qodari mengamati, dari dinamika politik terpilihnya Maruf Amin yang menjadi penyebab peran politik Maruf Amin tidak seagresif Jusuf Kalla.

Kata Qodari, andai kata mantan Ketum MUI itu agresif tentu akan membuat partai pendukungnya justru khawatir.

“Skenario dipilihnya beliau sebagai wapres, dicari yang kalem, dikasih Maruf Amin. Kalau Maruf Aminnya terlalu pro aktif nanti malah partai-partai politik gelisah,” tandasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA