Temuan Komnas HAM menemukan telah terjadi peristiwa penyerangan bersenjata terhadap aparat kepolisian yang sedang bekerja sehingga mengakibatkan tewasnya 2 orang.
Selain itu, Komnas HAM juga menemukan fakta bahwa 4 orang lainnya yang ditembak di dalam mobil yang dibawa Polisi. Sehingga terdapat 2 peristiwa dalan konteks yang berbeda.
Merespons hasil invetigasi itu, anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari meminta pihak kepolisian harus melakukan pengujian lanjutan dengan mengkaji hasil autopsi terhadap empat tubuh korban meninggal dunia.
“Mengkaji hasil uji balistik untuk memastikan beberapa hal antara lain; satu, sisi lubang peluru di tubuh 4 korban. Dua, letak sisa tembakan yang menembus di dalam mobil jika ada. Tiga, Jarak dan posisi tembakan. Empat, dalam keadaan bagaimana penembakan di mobil tersebut dilakukan,†kata Tobas -sapaan akrabnya- kepada wartawan, Jumat (8/1).
Selanjutnya, Tobas juga meminta penyidik menguji apakah benar ada perlawanan dari korban sehingga harus dilakukan penembakan.
Selain itu, politisi Nasdem itu mengatakan Polri juga perlu mengusut senjata siapa yang digunakan menembak di dalam mobil tersebut. Termasuk, oknum personel polri yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
“Kejelasan mengenai peristiwa penembakan 4 orang di dalam mobil inilah yang dibutuhkan untuk memastikan apakah terdapat unlawfull killing dalam peristiwa tersebut,†katanya.
Pihaknya berharap, agar ada koordinasi antara dua lembaga tersebut agar dapat menemukan titik terang.
“Saya berharap koordinasi antara pihak Kepolisian dengan Komnas HAM dapat dilanjutkan dan dapat berjalan dengan baik demi memastikan terang dan jelasnya peristiwa ini,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: