Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketua DPD RI: Tunda Dulu Yang Bisa Ditunda Dan Dukung Program Vaksinasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 09 Januari 2021, 12:53 WIB
Ketua DPD RI: Tunda Dulu Yang Bisa Ditunda Dan Dukung Program Vaksinasi
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/Net
rmol news logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kasus positif Covid-19 di Indonesia yang terjadi pada Kamis lalu (7/1) adalah angka tertinggi di Asia Tenggara.

Di peringkat kedua dan ketiga ditempati Malaysia dan Filipina yang mencatatkan kasus aktif harian masing-masing 3.027 dan 1.353 kasus Covid-19.

Selain kasus harian, Indonesia menjadi negara dengan total kasus aktif dan total kematian akibat Covid-19 tertinggi dibandingkan sembilan negara ASEAN lainnya. Pada Kamis lalu, Indonesia juga mencatat 224 kematian baru akibat Covid-19.

Sementara itu, sejauh ini kasus Covid-19 di kawasan ASEAN telah melampaui 1.607.002 kasus dengan total 36.316 kematian dan 183.104 kasus aktif. Dari 183.104 kasus Covid-19 aktif di ASEAN, sebanyak 114.766 kasus berada di Indonesia.

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengajak semua masyarakat bersatu padu, bekerja bersama pemerintah dengan mendorong gerakan vaksinasi nasional, selain lebih ketat menerapkan kebijakan 3M.

"Tunda dulu acara yang bisa ditunda. Dukung program vaksinasi nasional. Jangan ragu dan termakan hoax di medsos," tandas LaNyalla, Sabtu (9/1).

Dikatakan LaNyalla, pihaknya dalam waktu dekat akan mengundang Menkes Budi Gunadi Sadikin untuk mengetahui secara langsung roadmap distribusi dan target gerakan vaksinasi nasional. Terutama untuk daerah-daerah di luar pulau Jawa.

"Termasuk bagaimana simulasi dan waktu yang diperlukan. Selain proses distribusi, dan penyimpanan di daerah pelosok, ini penting, jangan sampai di lapangan timbul masalah baru," tukasnya.

Sebab, lanjutnya, vaksinasi nasional juga bermuara pada persoalan teknis di lapangan, mulai dari pengiriman, penerimaan, pemerataan distribusi hingga di tingkat puskesmas dan desa, serta proses dan ketersediaan alat penyimpanan, hingga proses vaksinasinya itu sendiri.

"Nanti kami akan meminta penjelasan dari Menkes, sehingga para senator di daerah bisa membantu memastikan roadmap yang disusun pemerintah berjalan dengan baik," pungkasnya.

LaNyalla mengimbau kepada masyarakat agar bekerja bersama-sama pemerintah memerangi penyebaran Covid-19 yang sudah semakin tidak terkendali dengan mengikuti peraturan PSBB atau PPKM dan menerapkan protokol kesehatan.

"Saya meminta masyarakat, khususnya di Jawa Bali, agar mematuhi kebijakan pemerintah untuk pembatasan kegiatan masyarakat. Dan saya juga meminta kepada para senator di daerah masing-masing untuk mengajak masyarakat bersiap melakukan vaksinasi untuk membentuk kekebalan kelompok-kelompok usia," demikian LaNyalla. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA