Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Survei Kemenag: 54,37 Persen Masyarakat Siap Divaksin Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Kamis, 14 Januari 2021, 01:29 WIB
Survei Kemenag: 54,37 Persen Masyarakat Siap Divaksin Covid-19
Data tampilan hasil survei Kemenag terkait vaksinasi Covid-19/Repro
rmol news logo Survei Kementerian Agama (Kemenag) terkait respons terhadap program vaksinasi virus Corona baru ( covid-19) menyebutkan data bahwa 54,37 persen menyatakan siap menjadi penerima vaksin.

Kepala Badan Litbang Diklat Kemenag RI, Prof Ahmad Gunaryo mengatakan, dari proses survei yang dilakukan di 34 provinsi dengan 2.610 data responden, sebanyak 36,25 persen menyatakan belum memutuskan untuk siap divaksin. Sedangkan responden yang secara tegas menolak sebanyak 9,39 persen.

Alasan penolakan, diantaranya tidak yakin dengan keamanan vaksin, meragukan kehalalan dan khawatir dengan efek samping yang ditimbulkan usai menerima vaksin.

"Rata-rata yang belum memutuskan, wait and see sambil mencari tahu detail vaksin Covid-19, sedangkan yang menolak ragu atas keamaman dan kehalalan vaksin," demikian ulasan Gunaryo, Rabu (13/1).

Dijelaskan Gunaryo, dari hasil survei daring yang dilakukan pada 22-30 Desember 2020 lalu itu, didapatkan data 88 persen responden menganggap pandemi Covid-19 sudah semakin mengkhawatirkan.

Dari data seluruh responden, 98 persen mengaku telah mentaati protokol kesehatan Covid-19.

Meski demikian, sebanyak 81.31 persen dari proporsi 36,25 persen yang belum memutuskan untuk ikut vaksinasi disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan.

"Faktor belum memutuskan juga karena ada informasi tentang vaksin yang mengkhawatirkan dan ingin informasi lebih lengkap," demikian data responden yang didapat Kemenag.  

Dari hasil survei ini, Gunaryo menjelaskan bahwa Kemenag merekomendasikan perlunya penguatan edukasi publik terkait protokol kesehatan dan sosialisasi vaksinasi Covid-19 dengan lebih massif.

Selain perlunya memberi informasi aktual dan faktual, Kemenag juga mengusulkan pelibatan tokoh agama harus ditingkatkan lagi.

"Pemerintah perlu menjaga kepercayaan publik. Pemerintah dan pihak terkait perlu menjelaskan secara lengkap dan transparan ke publik terkait vaksin dan rencana vaksinasi," demikian rekomendasi dari hasil survei yang dilakukan Badan Litbang Kemenag RI.

Terkait jaminan kehalalan Vaksin Covid-19, Kemenag juga memberi catatan terkait dengan perlunya penjelasan dari BOM dan MUI kepada publik secara terbuka dan transparan.

Sasaran survei Badan Litbang diklat Kemenag diantaranya, 78 persen usia produktif, 58 persen tinggal di perkotaan yang berpendidikan tinggi dan memiliki pekerjaan.

Selain data sasaran responden, 67 persen tidak berafiliasi dengan ormas keagamaan dan 78 merupakan umat biasa. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA