Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sandi Ingin Jangkauan Penerbangan Dibuka Lebih Luas Demi Pengembangan Pariwisata

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 14 Januari 2021, 13:45 WIB
Sandi Ingin Jangkauan Penerbangan Dibuka Lebih Luas Demi Pengembangan Pariwisata
Menparekraf, Sandiaga Uno/Net
rmol news logo Maskapai penerbangan adalah faktor yang sangat penting dan fundamental dalam mendorong kemajuan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Salahudin Uno saat melakukan diskusi secara virtual dengan Indonesia National Air Carriers Association (INACA).

“Beberapa hari lalu, kita berduka atas terjadinya kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Kita sama-sama berdoa dan menjaga agar hal ini tidak terjadi lagi," ujar Sandiaga kepada wartawan, Kamis (14/1).

"Ke depan kita harus hadirkan rasa aman, nyaman dan pelayanan yang baik sehingga kita bisa terus menumbuh kembangkan destinasi pariwisata di setiap pelosok negeri,” imbuhnya.

Selain maskapai penerbangan yang aman dan nyaman, kata Sandiaga, pembukaan rute penerbangan yang lebih luas dan banyak juga dinilai akan membangkitkan perekonomian daerah yang menjadi tujuan wisata.

“Penerbangan dengan biaya terjangkau juga sangat berpengaruh. Nah ini kebuka kesempatan pada semakin banyak orang berwisata, di berbagai tujuan domestik di seluruh Indonesia karena wisatawan domestik akan menjadi tumpuan kita paling tidak 6 hingga 9 bulan ke depan,” terangnya.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini menegaskan akan berkomitmen untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif nusantara karena lebih dari 30 juta masyarakat menggantungkan mata pencahariannya di sektor ini.

“Kita ingin tumbuh kembangkan destinasi pariwisata di setiap pelosok negeri. Tujuan 5 destinasi super prioritas yang harus kita tingkatkan kualitasnya, dan semua destinasi lainnya. Destinasi yang sudah unggul seperti Bali, Jakarta, Kepulauan Riau, Jogja, Solo, Surabaya, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini mengakui, bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selama ini belum memiliki keterlibatan langsung dalam manajemen bencana termasuk antisipasi kecelakaan penerbangan.

“Peristiwa demi peristiwa yang kita hadapi bukan semata-mata permasalahan sektor transportasi saja. Jadi ini jangan dilihat sebagai masalah interkoneksi, tapi juga amat berdampak dan menjadi perhatian bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya.

"Kita harus yakinkan wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara untuk kembali berwisata di berbagai destinasi di kala pandemi maupun paska pandemi,” pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA