Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PBNU: Masyarakat Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Aman Dan Halal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 14 Januari 2021, 14:37 WIB
PBNU: Masyarakat Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Aman Dan Halal
Vaksin Sinovac/Net
rmol news logo PT Bio Farma (Persero) sudah mendistribusikan 1.060.440 dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac ke-34 provinsi di Indonesia.

Program vaksinasi pun resmi dimulai dengan penyuntikan dosis perdana kepada Presiden Joko Widodo, pada Rabu (13/1).

Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) M. Imdadun Rahmat meminta kepada masyarakat untuk tidak perlu lagi ragu atau bimbang untuk melakukan vaksinasi Covid-19.

Kata dia, keraguan itu harus hilang karena Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri telah mengeluarkan fatwa kehalalan vaksin dari produsen asal China itu.

“Mengenai kehalalan, otoritas yang dipercaya oleh publik itu adalah organisasi-organisasi Islam kredibel, MUI adalah salah satu organisasi Islam yang selama ini memang menjalankan peran dan fungsi pengecekan juga pembinaan dan kontrol terkait dengan produk halal,” ujar Imdadun, Kamis (14/1).

Direktur Said Aqil Siroj (SAS) Institute itu mengatakan, vaksin Covid-19 itu dipercaya aman dan halal, dengan dikeluarkannya izin penggunaan dalam kondisi darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Mengenai soal keamanan BPOM itu adalah lembaga yang juga kredibel, yang memiliki kewenangan yang dijamin oleh undang-undang dan cara kerjanya juga di atur oleh Undang-Undang dan lembaga ini juga di kontrol oleh publik,” katanya.

Menurutnya, masyarakat harus berpikir secara jernih dalam melihat program vaksinasi ini, supaya tidak termakan hoax atau berita bohong yang beredar mengenai vaksin.

“Kalau BPOM dan MUI tidak dipercaya lalu mau percaya kepada siapa? Jadi ini memang problem tidak ada pada BPOM maupun MUI tapi problem ini ada pada ketidakjernihan atau saya kira ada masalah ini terkait dengan psikologi dari kelompok-kelompok yang masih mempertanyakan ini,” jelasnya.

Lanjut Imdadun, vaksin Covid 19 sudah disuntikan pertama kepada Presiden Jokowi, kemudian Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Idham Aziz, serta aparatur negara lainnya.

Selain itu, perwakilan ormas-ormas seperti PBNU, Muhammadiyah, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI), Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya juga turut divaksin.

“PBNU juga mengutus utusannya untuk divaksin dan menyatakan kehalalan serta keamanan dari vaksin ini, Muhammadiyah juga melakukan hal yang sama, tokoh-tokoh dari agama lain semua mengirimkan utusannya untuk divaksin, menyatakan dan memberikan contoh kepada publik bahwa vaksin ini perlu penting halal dan aman, nah kurang apa lagi,” tegasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA