Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

dr Ardiansyah Bahar: Tidak Mungkin Pemerintah Bohongi Rakyat Soal Vaksin Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Kamis, 14 Januari 2021, 21:35 WIB
dr Ardiansyah Bahar: Tidak Mungkin Pemerintah Bohongi Rakyat Soal Vaksin Covid-19
Ilustrasi vaksin Sinovac/Net
rmol news logo Pemerintah diyakini tidak akan mungkin membohongi rakyat dalam vaksinasi Covid-19. Vaksin yang disuntikan ke para pejabat negara dan masyarakat tidak akan berbeda.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Begitu yang dikatakan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK) dr. Ardiansyah Bahar ketika membahas soal vaksin Covid-19 kepada wartawan, Kamis (14/1).

Ardiansyah mengatakan, proses vaksinasi kepada Presiden Joko Widodo dan para pejabat negara sangat terbuka.

Dijelaskan Ardiansyah, masyarakat bisa melihat secara jelas karena disiarkan secara langsung melalui televisi.

"Kita bisa melihat bersama proses penyuntikan yang ada, mulai dari vaksin masih dalam kemasan hingga disuntikkan ke Presiden. Tentu sangat kecil kemungkinan bila vaksin yang digunakan tersebut bukan Sinovac yang akan disuntikan juga ke masyarakat," kata Ardiansyah.

Proses vaksinasi perdana juga diikuti oleh berbagai unsur masyarakat. Ardiansyah mengatakan hal itu untuk membuktikan pernyataan miring terkait vaksin yang banyak ditolak masyarakat.

"Hal yang perlu kita pastikan adalah vaksin yang akan disuntikkan ke masyarakat benar aman, efektif, dan halal. Terkait ini telah dijawab oleh BPOM dan MUI," tuturnya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah memastikan vaksin Covid-19 Sinovac telah diuji coba tahap ketiga dan telah memenuhi standar keamanan yang disyaratkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Catatan Ardiansyah, vaksin Sinovac secara keseluruhan aman. Berdasarkan evaluasi khasiat, vaksin Sinovac sudah mampu membentuk antibodi di dalam tubuh dan mampu membunuh serta menetralkan virus SARS-CoV-2 di dalam tubuh.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun sudah mengeluarkan fatwa kehalalan vaksin Sinovac dengan mempertimbangkan proses hasil audit LPPOM MUI.

Ardiansyah melanjutkan, untuk menilai keaslian vaksin bisa dengan melihat wadah, segel, label, hingga bentuk fisik vaksin.

Pria yang juga Sekretaris Umum Pengurus Pusat Perhimpunaan Dokter Umum Indonesia (PDUI) ini mengatakan banyak perdebatan di masyarakat terkait hal ini karena memang masyarakat belum familiar dengan vaksin Sinovac.

Dengan kondisi tersebut, masyarakat hendaknya mencari informasi terkait vaksin dari sumber yang jelas.

“Baik itu dari tenaga kesehatan ataupun institusi yang berwenang," tegasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA